Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

Desa Mandiri Wajib Mendapat Bimtek dari Pemerintah

×

Desa Mandiri Wajib Mendapat Bimtek dari Pemerintah

Sebarkan artikel ini

Foto. /Ist

Talaud, detiKawanua.com
– Desa mandiri benih dibangun dalam rangka
memenuhi kebutuhan dasar Petani. Selama ini Petani selalu mengalami 
kesulitan dan kerugian terutama benih yang ditanam. Demikian juga yang
terjadi di Kepulauan Talaud. Seharusnya, di Kabupaten Talaud yang tidak
memiliki benih unggul mendapatkan benih yang dapat menghasilkan produk
berkualitas dan hasil panen yang melimpah. 

“Desa mandiri benih atau
penangkar  di daerah kita yang jauh dari benih unggul seharusnya ada dan
pemerintah daerah melalui dinas pertanian wajib untuk membimbing dan
membina sehingga setiap perguliran musim tanam, daya tahan tanaman 
terhadap serangan hama dan hasil produktivitasnya tinggi.
Kemudian, masyarakat tidak tahu dengan benih dan labelnya untuk ditanam
sehingga hasil yang didapatkan tidak memuaskan. Untuk Talaud telah ada
dua desa yang dipersiapkan menjadi desa mandiri benih yaitu Kiama dan
Ambela,” kata  Kadis Pertanian Daud Malengsang, S. Sos saat ditemui
di ruang kerjanya.

Malengsang menambahkan, demi meningkatkan hasil  produksi yang
diinginkan perlu adanya seleksi benih yang layak dan wajar baik untuk
tanaman pangan seperti padi,jagung dan lain sebagainya serta tanaman
Holtikultura.

“Kadangkala kita hanya mendapatkan bibit kadaluarsa dari daerah lain
sehingga hasilnya mengecewakan, saat ditanam tidak tumbuh, ingin menanam
tak ada bibit. Makanya dalam rangka pembenihan kami bekerjasama dengan
Pak Dekky Salaa petugas dari pusat dalam pengelolaan dan pembenihan yang
unggul dan rencanannya kami akan mengambil bibit dari tempat yang
kualitasnya telah teruji,” ujar Malengsang.

Disisi lain ia mengakui,dari segi sumberdaya manusia khususnya petani
masih minim dalam pemanfaatan teknologi pertanian maupun pengelolaan
lahan.

“Petani Talaud perlu studi ke daerah yang lebih maju untuk mempelajari
dan dapat mengoperasikan alat pertanian modern secaa tepat
guna,” jelasnya.

Ketika disinggung terkait bantuan pupuk untuk meningkatkan hasil
pertanian yang selama ini salah pemanfaatannya oleh petani karena tak
ada penyuluhan atau bimbingan,menurutnya itu bukan kesalahan instansinya
tetapi kesalahan petani yang saat pembagian bantuan pupuk tidak
mengikuti bimbingan teknis. 

(RhojakFM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *