Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

(Seni) PONGGO: A DAILY ANGEL, Inikah Penampakan Ponggo di Gorontalo?

×

(Seni) PONGGO: A DAILY ANGEL, Inikah Penampakan Ponggo di Gorontalo?

Sebarkan artikel ini
Oleh: Syam Terrajana


detiKawanua.com
– PONGGO namanya. Salah satu Mitos di Gorontalo tentang manusia jadi-jadian yang bisa terbang. Tampangnya mengerikan. Rambutnya panjang terurai.

Pada hampir setiap desa di Gorontalo, nyaris ada saja orang yang diduga dapat menjelma Ponggo. Mereka dicibir sekalgus disegani. Mereka ditakuti sekaligus dikucilkan.

Konon, ia suka memangsa hati bayi. Ponggo terbang dari satu pohon kelapa ke pohon kelapa lain. Begitulah setan desa ala Gorontalo, salah satu negeri kopra pada masa lalu.

Tapi itu dulu. Zaman kini bergerak.

Gorontalo kian genit. Sawah ladang dibelah jadi aspal mulus. Sawah ladang dikubur dengan semen dan urat beton. Jadilah perumahan, perkantoran, pertokoan. Hutan diterabas jadi kebun sawit. Gunung dibakar atau digali demi emas . Segalanya, tentu demi indeks kemajuan ekonomi yang disebut berulang kali dengan penuh percaya diri.

Zaman bergerak, Ponggo terdesak. Kini setan desa menjelma dalam maujud yang lain.

Setan desa hari ini, bisa saja menjema plang-plang raksasa milik perusahaan yang merubuhkan rumah -rumah penduduk, menerabas hutan. Bisa saja dalam bentuk investor-investor berdasi yang sekongkol dengan penguasa culas.

Lukisan di atas saya beri judul ‘Ponggo: A Dailly Angel’. Ponggo kali ini sebagai sosok perempuan tua bersayap kupu-kupu yang tengah memasak dalam suasana sepi dan rentan.

Ponggo dalam karya ini adalah “penampakan” bidadari sehari-hari yang bersahaja dan apa adanya. Ponggo, yang ternyata hanyalah seorang dengan kostum sehari-harinya. Lukisan ini dipajang dan bisa dilihat langsung  di Galeri Riden Baruadi, Kota Gorontalo. (#)

Penulis adalah Aktivis Budaya Gorontalo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *