Pasalnya, atraksi iris lidah yang dimulai sekitar Pukul 15:22 Wita ini, menimbulkan kengerian di benak ribuan warga yang menyaksikan Ritual tersebut secara langsung.
Baca juga: Pertunjukan Barongsai Hibur Ribuan Warga Bitung
Angel (27) misalnya. Dirinya mengaku ngeri saat melihat para Tangsing (pelaku ritual) mengiris lidahnya sendiri dengan sebilah pedang tajam.
“Ihhh. Bekeng totofore ee,” akunya dengan loghat asli Manado.
Namun demikian, apa yang dirasakan Angel tidak berlaku bagi Moktar (36). Menurut Moktar, dirinya merasa senang melihat Ritual ini.
“Kita datang dari Tanawangko, cuma molia atraksi ini. Jadi, bekeng apa mo tako,” kata Moktar.
Berita menarik lainnya: Walikota Hadiri Rakornas Pembangunan dan Pemberdayaan Desa
Penganut Kong Hu Cu, Tao, serta Buddha, meyakini atraksi ini sebagai salah satu Ritual untuk menolak bala.
“Ritual ini dilakukan rutin setiap tahun oleh warga keturunan Tionghoa. Tujuannya untuk tolak bala,” kata salah satu panitia, Jemmy Budijaya Binsar, saat diwawancarai sejumlah awak media.
Dalam acara tersebut, Jemmy pun berharap agar Ritual yang dilakukan bisa berjalan dengan apa yang diinginkan.
“Tentunya, kami sebagai panitia berharap agar acara ini sukses,” harapnya.
Ritual yang berlangsung khidmat ini juga dimeriahkan dengan atraksi Barongsai dan Festival Cap Go Meh hingga Pukul 18:29 Wita.
Sementara itu, terpantau detiKawanua.com, Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw, Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw, beserta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), turut hadir dalam acara tersebut. (v1c)