Buku Fadhila Amal yang ditemukan dipuing-puing Rumah Milik Hanafi, di Kelurahan Mahawu, Kamis (02/06).
Manado, detiKawanua.com – Kebakaran yang menimpa keluarga Hanafi, Kamis (02/07) lalu setetelah shalat Ashar selesai dilaksanakan warga muslim tepatnya di Kelurahan Mahawu Link VI Kecamatan Tuminting, merupakan peristiwa yang kesekian kalinya dirasakan warga Kota Manado di saat bulan suci Ramadhan sedang berlangsung.
Namun demikian, peristiwa-peristiwa kebakaran lain tidak sama halnya dengan yang dialami keluarga Hanafi. Pasalnya, dalam kebakaran ini tersimpan satu pemandangan unik yang hampir terlewatkan di antara puing-puing kusam yang telah menghitam warnanya. Yakni, sosok Kakek berkacama transparan nampak fokus membaca sebuah buku. Sementara, orang-orang di sekelilingnya sedang sibuk membantu keluarga Hanafi.
Pemandangan unik itu terlihat lain karena, Kakek ini nampaknya tidak memperdulikan keadaan sekitar yang sedang menuntutnya untuk membantu keluarga Hanafi. Dan seakan-akan, buku yang dibaca memiliki ciri khas tersendiri hingga sangat disayangkan jika tidak membacanya di momen tersebut.
Betapa tidak, ternyata buku tersebut berjudul Fadhila Amal. Buka yang berhasil diselamatkannya dari amukan api. Melihat buku Fadhila Amal, sontak membuatnya kagum karena ‘kebal’ atau tidak ludes dilalap api. Sehingga, sebelum membuka lembaran awal buku, Ia pun langsung membaca kata “Bismillahirrahmanirrahim”.
Tapi sayang, Kakek ini enggan namanya dipublis detiKawanua.com yang menyambanginya di sela kerumunan warga. Meski, dia pun bersedia menyampaikan sepatah dua kata, kepada detiKawanua.com, dirinya mengaku datang ketempat kebakaran tidak lain untuk melihat-lihat keadaan rumah keluarga Hanafi. Namun, dia dikagetkan dengan sebuah buku Fadhila Amal yang tepat berada di depan pandangannya.
“Waktu selesai shalat Ashar, saya mendengar teriakan ada kebakaran. Lalu, saya langsung kesini. Kemudian, pas sedang bersama warga membantu pak Hanafi, saya melihat buku Fadhila Amal dan langsung membersikannya dari debu akibat kebakaran,” katanya, Kamis (02/07).
Cover dan pinggiran buku Fadhila Amal terlihat hitam karena hangus, namun, sebagian tulisan yang berbahasa Indonesia dan Arab masih jelas terilihat.Sehingga, kejelasan tulisan di tengah warga yang terlihat sibuk, dimanfaat Kakek ini untuk membaca buku yang dianggap sarat akan makna yang terkandung di dalamnya. (Taufiq Murit)