Wakil Bupati Bolmut, Surianyah Korompot./Ist
Boroko, detiKawanua.com – Wakil Bupati (Wabup) Bolmong Utara (Bolmut) Surianyah Korompot beranggapan tidak melanggar Adat daerah mengenai skandal nikah siri dan Dugaan KDRT seperti yang dibicarakan terungkap pada rapat dengar pendapat antara DPRD bersama Aliansi Masyarakat Adat Nasional (AMAN) Bolmut, jumat (4/9/) lalu. Suriansyah malah menganggap kalau kasus yang menimpa dirinya sengaja dilakukan oleh lawan politik untuk mencemarkan nama baiknya.
“saya membenarkan adanya laporan dari istri saya mengenai kasus KDRT, tetapi setibanya saya dari Jakarta, laporan tersebut sudah ditarik oleh istri saya. Sehingga saya yakin dan percaya segenap anggota dan pimpinan Dewan Paham juga akan hukum. Suatu perbuatan yang sifatnya delig aduan apa bila telah dicabut, maka gugur demi hukum. dan menurut saya tidak ada lagi persoalan,” Ujar suriansyah pada sejumlah wartawan.
mengenai isu pelanggaran Adat, suriansyah malah mempertanyakan sisi adat yang ia langgar. menurutnya, adat di bolmut mengacu pada prinsip adat yang bersendikan sarah dan bersendikan Kitabullah. “kalau adat yang bersendikan kitabullah digunakan sebagai prinsip, maka dalam kitabullah dibolehkan menikah 2, 3 dan 4 kali,” terangnya
suriansyah menambahkan, jika dewan adat ingin menegakkan kedudukan adat di Kabupaten Bolmut, maka hal yang lebih penting diperhatikan oleh dewan adat adalah saat Wabup diobok-obok media masa terkait dugaan kasus korupsi, seharusnya dewan adat saat itu melindunginya dalam kapasitas Wabup yang notabene adalah tokoh adat, bukan justru kemudian menyoroti hal privasi orang lain.
“saya merasa kasihan kalau dewan adat digiring pada kepentingan politik. Bahkan saya dituduh menghadiri undangan jalan bersama istri orang. kalau terbukti yang bersangkutan bukanlah istri orang, ini kan celaka..! saya bisa tuntut balik,” tandas suriansayah. (*ibc/Arby Mapseke)
