Gubernur Minta Kabupaten/Kota Segera Lunasi Piutang Raskin
Manado, detiKawanua.com – Filosofi raskin bukan sebagai upaya final penanggulangan kemiskinan,
melainkan sebuah chras program pemerintah mengisi gap untuk mengurangi
kesenjangan sosial.
Demikian yang disampaikan Penjabat Gubernur Sulut Dr Sumarsono MDM saat membuka Rakor Percepatan Program Raskn, Selasa (22/12).
Gubernur pada kesempatan tersebut meminta Pemerintah Kabupaten/Kota untuk segera melunasi piutang beras raskin ke Bulog Divre Sulut. “Beras raskin bukan gratis, karena itu bagi kabipaten/kota yang masih ada piutang segera dilunasi ke Bulog,” tegas Sumarsono.
Karena itu harus ada upaya pemberdayaan masyarakat dari lapisan terbawah untuk memerangi kemiskinan, utamanya peran dari SKPD teknis terkait. “Karena Bulog hanya merupakan penyedia raskin sementara pemberdayaan itu ada di SKPD terkait,” jelas Sumarsono.
Selain itu, Gubernur juga menyebutkan tiga hal penting untuk mengawal kualitas raskin, menyimpan dengan baik hingga terdistribusi kepihak yang tepat, dan harus dipastikan tidak terjadi hutang. Juga diharapkan dalam rakor ini dapat menampung permasalahan dilapangan serta sharing pengalaman untuk mencari solusi terkait penyaluran raskin.
“Dari data yang ada tidak satupun Kabupaten/Kota di sulut yang tidak memiliki piutang. Sedangkan piutang tertingi yaitu Kabupaten Kepulauan Talaud 30,11 persen sedangkan terendah 3,55 persen yaitu Kota Tomohon,” ungkapnya.
Sememtara itu, Kepala Divre Bulog Sulut Sabaruddin Amrullah, mengatakan penyaluram raskin di Sulut sampai dengan 18 Desember 2015 mencapai 100 peraen dengan total 33.828,69 ton demikian halnya dengan DO sudah 100 persen tersalurkan.
Turut hadir dalam rakor ini, Asisten Ekonomi Pembangunan Drs Sanny Parengkuan MAP, Kadis Sosial dr Lisye G Punuh MKes serta Karo Ekonomi Jany Mendur SE. (*)