Para Peserta Workshop saat mengunjungi lokasi PT Pertamina Geothermal Energi Lahendong
Kotamobagu,
detiKawanua.com
– Bagian Humas Setda Kota Kotamobagu, Jum’at (22/01), mengikuti kegiatan
Workshop tentang pemanfaatan energy panas bumi yang dilaksanakan Pemerintah
Provinsi Sulawesi Utara bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM).
detiKawanua.com
– Bagian Humas Setda Kota Kotamobagu, Jum’at (22/01), mengikuti kegiatan
Workshop tentang pemanfaatan energy panas bumi yang dilaksanakan Pemerintah
Provinsi Sulawesi Utara bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM).
Disampaikan
Kepala Bagian Humas Setda Kota Kotamobagu, Suhartien Tegela, dalam kegiatan
yang dilaksanakan di ruang rapat C.J Rantung Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi
Utara tersebut, selain pihaknya, juga hadir Humas Sekretariat DPRD Kota
Kotamobagu.
Kepala Bagian Humas Setda Kota Kotamobagu, Suhartien Tegela, dalam kegiatan
yang dilaksanakan di ruang rapat C.J Rantung Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi
Utara tersebut, selain pihaknya, juga hadir Humas Sekretariat DPRD Kota
Kotamobagu.
“Pada kegiatan
Workshop, para peserta juga mendapatkan berbagai materi serta tata cara
menyampaikan pemberitaan tentang pemanfaatan energy panas bumi secara akurat
dan berimbang,” ujar Tegela.
Workshop, para peserta juga mendapatkan berbagai materi serta tata cara
menyampaikan pemberitaan tentang pemanfaatan energy panas bumi secara akurat
dan berimbang,” ujar Tegela.
Lebih lanjut
dirinya menerangkan, dengan terbitnya regulasi yang mengatur tentang
pengembangan panas bumi di Indonesia, yakni Undang-undang Nomor 21 Tahun 2014,
diharapkan akan dapat mempercepat penambahan kapasitas pembangkit listrik,
khususnya di wilayah Sulawesi utara, termasuk di Kota Kotamobagu.
dirinya menerangkan, dengan terbitnya regulasi yang mengatur tentang
pengembangan panas bumi di Indonesia, yakni Undang-undang Nomor 21 Tahun 2014,
diharapkan akan dapat mempercepat penambahan kapasitas pembangkit listrik,
khususnya di wilayah Sulawesi utara, termasuk di Kota Kotamobagu.
“Potensi energi
panas bumi di Sulawesi Utara tersebar di 9 titik yang sudah ditetapkan menjadi
Wilayah Kerja Pertambangan, diantaranya Lahendong – Tompaso sebesar 385 MW, dan
Kotamobagu sebesar 410 MW. Sementara kapasitas terpasang sejauh ini hanya
sebesar 80 MW, yang berasal dari wilayah kerja pertambangan Lahendong. Nah,
dengan hadirnya Undang-undang Nomor 21 Tahun 2014, diharapkan potensi panas
bumi di kaki gunung ambang akan bisa dimanfaatkan,” terangnya.
panas bumi di Sulawesi Utara tersebar di 9 titik yang sudah ditetapkan menjadi
Wilayah Kerja Pertambangan, diantaranya Lahendong – Tompaso sebesar 385 MW, dan
Kotamobagu sebesar 410 MW. Sementara kapasitas terpasang sejauh ini hanya
sebesar 80 MW, yang berasal dari wilayah kerja pertambangan Lahendong. Nah,
dengan hadirnya Undang-undang Nomor 21 Tahun 2014, diharapkan potensi panas
bumi di kaki gunung ambang akan bisa dimanfaatkan,” terangnya.
Dalam
kegiatan yang rencananya digelar selama 2 hari, yakni tanggal 21 dan 22 Januari
2016, tersebut, para peserta juga berkesempatan mengunjungi langsung lokasi PT Pertamina
Geothermal Energi Lahendong. (Ilman Ariyan)
