Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

Dinkes Kotamobagu: Sudah 78 Kasus DBD, Satu Orang Meninggal Dunia

×

Dinkes Kotamobagu: Sudah 78 Kasus DBD, Satu Orang Meninggal Dunia

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi DBD. /Ist

Kotamobagu, detiKawanua.com – Warga Kota Kotamobagu perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Demam Berdarah (DBD).
Pasalnya, selang Januari hingga 13 April 2016, warga yang terserang DBD mencapai
78 kasus. Bahkan, parahnya satu warga disinyalir telas lantaran tertular
virus yang berasal dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) dr Nur Djannah Masloman, melalui Kepala Bidang Promosi Kesehatan dan Penyehatan Lingkungan (Promkes dan PL) Dahlan Mokodompit SKm mengakui hal tersebut. Menurutnya, baru memasuki triwulan II kasus DBD mencapai 78 kasus. “Memang kasus DBD terus ada setiap bulannya,” tuturnya.
Sementara, terkait satu warga yang meninggal dunia akibat DBD. Dahlan menuturkan, warga tersebut terlanbat mendapat perawatan saat terserang DBD. “Memang ada yang meninggal dunia namun, tidak sempat ditangani tim medis. Harusnya, warga yang baru menderita DBD segera dirujuk ke Rumah Sakit (RS) untuk mendapat perawatan,” terangnya.
Dijelaskannya, salah satu pemicu penyebaran DBD adalah pola hidup bersih masyarakat yang menurun. Sebab menurutnya, perkembagan nyamuk Aedes yang menjadi pemicu DBD meningkat karena lingkungan yang tidak bersih. “3M plus yakni menguras bak atau tempat penampungan air, lalu menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas yang menjadi tempat berkembangnya jentik nyamuk serta penggunaan anti nyamuk jenis bakar atau lotion, hal ini yang ampuh untuk menjaga keluarga agar tidak terserang DBD,” urainya.
Ditambahnya, untuk fogging atau pengasapan dilakukan jika dilokasi permukiman masyarakat terdapat jentik nyamuk Aedes, berdasarkan hasil Penyelidikan Epidemologi (PE). “Untuk melakukan fogging harus berdasarkan Standar Operational Prosedur (SOP), yakni lewat PE sehingga hasil laboratorium tersebut menjadi dasar untuk melakukan fogging,” tukasnya.
Terpisah, sejumlah warga Tabang menyesalkan tidak adanya pemoggingan meski beberapa warga positif DBD. Dalam bulan ini tutur warga, sekira 7 warga terkena DBB. “Pernah difogging tapi satu kali dan itu hanya disatu titik. Giliran ditempat lain terserang, sampai saat ini belum difogging,” kata sejumlah warga saat mendatangi Radar Bolmong, kemarin. Ia pun berharap dinas terkait segera melakukan fogging di Tabang. (**/dtkw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *