Ketua Fraksi Golkar MPR-RI Markus Mekeng Gelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Jalan Roda

SULUT – Ketua Fraksi Golkar MPR-RI, Melchias Markus Mekeng menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dengan tema “Meneguhkan Semangat Kebangsaan Bagi Generasi Bangsa Melalui Empat Pilar MPR RI”, bertempat di Wisata Kuliner Jalan Roda Kota Manado, Selasa (18/11/2025) sore.

Kegiatan sosialisasi ini diikuti ratusan peserta dari OKP, mahasiswa, dan tokoh masyarakat.

Saat menyampaikan materi empat pilar kebangsaan, Markus Mekeng yang juga merupakan Ketua Banggar MPR-RI mengatakan, kemajuan bangsa Indonesia dan dunia khususnya di bidang teknologi dapat mempengaruhi semangat nasionalisme. Sehingga empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Kalau negara ini tidak memiliki falsafah, maka akan datang falsafah-falsafah baru yang dapat menghancurkan bangsa,” ujarnya.

Markus Mekeng mencontohkan negara seperti Irak, Libya, dan syiria, dimana negara tersebut kaya raya, dan rakyatnya sejahtera, dikarenakan falsafah negara yang tidak kuat sehingga masuklah falsafah ekstrem yang melahirkan perpecahan di dalam negeri mereka.

Ia melanjutkan, bangsa Indonesia sekarang bisa kuat yang didalamnya terdapat beragam agama, suku, ras karena adanya Pancasila. “Kalau tidak ada Pancasila rakyat akan ribut. Ada yang agamanya merasa hebat, suku merasa hebat, dan ada yang merasa rasnya hebat melebihi yang lain,” jelasnya.

Markus menambahkan, Pancasila itu sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi. Dimana kita bisa duduk bersama dengan beragam agama, suku, ras yang berbeda tapi tidak menjadi persoalan karena masyarakat masih berpedoman pada Pancasila.

“Jadi, Pancasila itu harga mati.
Kalau Pancasila sudah tidak ada, cepat atau lambat negara ini akan kacau dan dijajah,” tandasnya.

Dalam kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, selain Ketua Fraksi Golkar MPR-RI, Melchias Markus Mekeng, turut menjadi narasumber pada kegiatan ini yakni Tenaga Ahli Fraksi Golkar MPR RI, Aditya Anugerah Moha, dan Akbar Faizal, Direktur Eksekutif Nagara Institute (lembaga riset politik di Indonesia).