SULUT – Anggota DPRD Sulut, Muliadi Paputungan mengatakan, Idul Adha bukan hanya sekedar hari besar kedua bagi umat Islam setelah hari raya Idul Fitri. Menurutnya, Idul Adha mengajarkan tentang nilai-nilai pengorbanan, keikhlasan, kesabaran, cinta, ketaatan, dan berbagi dengan sesama sebagaimana telah diteladani Nabi Ibrahim AS.
Sebagaimana diketahui bersama, lanjut Muliadi, perintah untuk menyembelih hewan kurban saat Idul Adha bermula ketika Nabi Ibrahim mendapatkan mimpi dari Allah SWT untuk menyembelih Nabi Ismail.
Atas keikhlasan dan kesabaran keduanya, Allah SWT mengganti Nabi Ismail dengan seekor domba yang sejak saat itu hingga kini dijadikan sebuah ibadah rutin yang diperingati setiap tahun.
“Jadi perlu digarisbawahi disini, dibalik hewan kurban terdapat ketaatan, cinta dan keikhlasan,” ujarnya, Jumat (06/06/2025) saat di wawancarai.
Legislator Dapil Bolmongraya ini menambahkan, berkurban merupakan bentuk ibadah yang memiliki dampak sosial dan spiritual. Selain sebagai pengungkapan syukur atas nikmat Allah SWT, juga menjadi sarana untuk berbagi dengan masyarakat, lebih khususnya para kaum dhuafa.
“Ibadah kurban memiliki makna luas, tidak sekedar ritual keagamaan, tetapi sebagai bentuk kepedulian sosial dan sarana untuk mempererat hubungan antar sesama manusia,” imbuhnya.
Muliadi yang juga sebagai Ketua PW GP Ansor Sulut ini mengucapkan selamat merayakan Idul Adha untuk seluruh umat Islam di Provinsi Sulut, dan menghimbau untuk menjadikan hari raya kurban ini sebagai sarana mempererat tali silaturahmi dan momentum saling berbagi.
“Selamat Idul Adha 1446 Hijriah/2025 M. Semoga hari raya kurban tahun ini membawa keberkahan dan kebahagiaan bagi kita semua,” tandasnya.
Muliadi Paputungan: Dibalik Hewan Kurban Terdapat Ketaatan, Cinta Dan Keikhlasan.
