Anggota dewan Amir Liputo misalnya, menyoal pembangunan boulivard dan jembatan Soekarno yang belum kunjung dituntaskan.”Jembatan Sokarno sampai saat ini tidak berfungsi dan Gubernur berjanji akan melanjutkan pembangunan ini tetapi kenapa di dalam RPJMD tidak dituangangkan,”tanya mantan anggota DPRD Manado itu, Jumat (24/06).
Menurut Liputo, pembangunan Jembatan tersebut selain menjadi proyek buntut, Jembatan dengan penggalan jalan yang menghubungkan pusat Kota Manado dengan bagian utara Manado justru berpotensi macet dan menimbulkan keluhan masyarakat. Untuk itu, Liputo berharap, sebelum reaksi masyarakat makin meningkat, Gubernur harus secepatnya ambil langkah.”Jangan sampai penilayan masyarakat terkait visi misi Gubernur hanyalah menjadi janji politik semata,”tambah Liputo.
Aleg Manado lainnya Ayub Ali dalam pembahasan Rancangan Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sulut tahun 2016-2021, Abugis justru meminta Gubernur lebih tegas lakukan pengawasan terhadap kinerja birokrasi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sulut.”Saya rasa kemajuan daerah bukan saja terlatak pada apa yang tertuang dalam RPJMD nanti, melainkan pelaku RPJMD itu sendiri,”ujar Albugi.
Hal senada diungkapkan Jems Karinda, menurutnya, pembangunan daerah harus di fokuskan pada semua bidang, terutama yang ada di Manado sebagai Ibu Kota Provinsi.”Saya pernah datangi Gubernur dan menyampaikan kepada beliau mengenai kontribusi dan pembangunan khususnya di Manado itu sangat penting, mengingat, Manado merupakan pusat Ibu Kota Sulut,”pungkas Sekretari Pansus RPJMD Sulut itu.(Aldi)












