Example floating
Example floating
ADVETORIALBOLTIM

DP3A Boltim Gelar Pelatihan Pencatatan dan Pelaporan Lewat Aplikasi SIMPONI 

×

DP3A Boltim Gelar Pelatihan Pencatatan dan Pelaporan Lewat Aplikasi SIMPONI 

Sebarkan artikel ini

BOLTIM, detiKawanua.com – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), menggelar Pelatihan Pencatatan dan Pelaporan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak melalui Sistem Informasi Online (SIMPONI), yang dilangsungkan di Hotel Sutanraja Kotamobagu, pada Rabu (28/05/2025).

Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Wakil Bupati Boltim, Argo. V. Sumaiku, dihadiri Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Moh. Ikhsan Pangalila S.Pi, MAP, yang juga merupakan Kepala DP3A Boltim, serta Kepala Bidang Data dan Informasi Gender dan Anak DP3AD Provinsi Sulut, Jimmy Pinangkaan.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Argo Sumaiku menyampaikan tentang pentingnya pencatatan dan pelaporan kasus kekerasan di Kabupaten Boltim melalui layanan SIMPONI. Aplikasi ini merupakan sistem layanan yang dinilai akurat serta terintegrasi untuk dapat menyelesaikan persoalan teknis tekait pencatatan sekaligus pelaporan penanganan kasus.

“Sistem ini dibangun sebagai media pendataan, monitoring, sekaligus evaluasi terhadap berbagai kasus kekerasan perempuan maupun anak,” tegas Argo Sumaiku.

Dia pun menjelaskan bahwa aplikasi SIMFONI merupakan sistem nasional yang dikembangkan Kementerian PPPA RI untuk seluruh unit layanan di berbagai tingkatan. Dengan aplikasi itu, semua unit layanan dapat mengakses data secara real-time.

“Contoh kasus sekarang ini kebanyakan dari korban memilih diam karena takut, merasa terancam, bahkan malu. Persoalan ini tentunya menjadi permasalahan sehingga perlu adanya penanganan secara serius. Dengan adanya SIMPONI, maka kedepan mulai dari pendataan sampai pelaporan kasus kekerasan sudah bisa dilaksanakan dengan mudah,” kata Argo.

 

Argo pun berharap semua lembaga layanan dapat mencatat dan melaporkan setiap kasus dengan tepat dan cepat. Data ini akan menjadi dasar penting dalam penyusunan program penanganan yang lebih efektif.

“Oleh sebab itu, kegiatan ini penting dilaksanakan dengan harapan agar setiap lembaga layanan yang melakukan penangananan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak baik itu kekerasan fisik, psikis, penelantaran, eksploitasi seksual anak, dan perdagangan orang dapat tercatat dan terlaporkan dengan baik sehingga diharapkan data kekerasan dapat didapatkan secara cepat, akurat dan periodik,” jelasnya lagi.

Diakhir sambutannya, Argo menegaskan bahwa penanganan kekerasan membutuhkan kerja bersama dari semua pihak. Ia mendorong kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi perempuan dan anak.

“Mari kita bersama-sama untuk satukan tekad, komitmen dan bersinergi sebagai upaya mewujudkan masyarakat yang cinta anak. Harapan ini sebagai wujud nyata keseriusan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur yang telah menjadi kabupaten layak anak selama 2 tahun berturut-turut,” pungkasnya.

Perlu diketahui, adapun kegiatan pelatihan ini diikuti peserta dari berbagai lintas sektor. Turut hadir perwakilan dari DP3A Boltim, UPTD PPA Boltim, Kemenag Boltim, dan Pengadilan Agama Tutuyan. Selain itu, Unit PPA Polres Boltim, Dinas Sosial Boltim, RS Pratama Boltim, serta seluruh Puskesmas juga turut ambil bagian. (Advertorial)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *