spot_img

Komunitas Pecinta Tanaman Hias Gelar Sulut Plants Expo 2023

Manado, detikawanua.com – Komunitas pecinta tanaman hias di Sulawesi Utara berkumpul dan menggelar event Sulut Plants Expo 2023 yang bertempat di Lippo Plaza Manado yang digelar sejak tanggal 1 sampai 12 November 2023.

Menurut Pihak Penyelenggara bernama Jacklin dari Komunitas Green Whispers, mengatakan Plant atau Tanaman memiliki berbagai jenis dan spesiesnya di Indonesia maupun di luar negeri, begitupun para pecintanya pun sama banyaknya, tidak hanya hoby namun juga sebagai kolektor pengoleksi.

“Idenya sebenarnya dari tahun 2021 pernah buat sebelumnya di Megamas, 2 tahun vakum terus teman-teman tanya kapan buat lagi, karena sebagai penghobi tanaman hias yang lumayan saya sudah pernah pergi ke beberapa daerah untuk pameran jadi dipercayakan ayo kita buat pamerannya dan idenya dari situ,” kata Jacklin ketika ditemui di lokasi Jumat, 10 November 2023 Sore.

Di Sulawesi Utara sendiri terdapat sejumlah komunitas dari beberapa daerah yang telah lama memelihara dan menggeluti tanaman hias, mereka tidak hanya menjadi pajangan, namun ikut mengoleksi tanaman hias dengan berbagai jenis.

Diantaranya ada komunitas tanaman hias jenis aglonema, kaladium, aroid, kaktus sansinvera, dan komunitas bonsai.

 

Dimasa pandemi Covid-19 tahun 2020 sampai 2022 peminat tanaman hias begitu banyak karena adanya pembatasan sosial dari pemerintah, sehingga harga tanaman hias ikut melambung tinggi.

“Memang tahun 2020 itu selepas covid semua tahu memang harga tanaman itu memang lagi naik, tapi kita sebagai seller itu tahu dia bukan turun tapi balik ke harga normal, nah untuk mengakalinya bagaimana menata tanaman hias itu semenarik mungkin dan bagaimana cara merawatnya otomatis ketika kita menjual tanaman hias harus sehat dan penampilannya harus menarik,” ujar Jacklin.

Kondisi tersebut membuat penghobi tanaman hias mengumpulkan dan mengembangbiakan tanaman hias lalu menjual kembali, karena permintaan yang begitu tinggi dan harganya pun ikut naik ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Salah satunya Dokter Gigi Endah Tulandhani yang merupakan pecinta tanaman hias di Manado, mengaku awalnya sekedar hobi dan berlanjut menjadi bisnis.

“Awalnya sebenarnya karena ketertarikan ingin punya koleksi dan akhirnya bisa terkumpul banyak dan teman-teman berminat dan mereka tahu dari mulut ke mulut saya menyimpan koleksi akhirnya jual beli,” kata Dokter Endah nya saat ditemui.

Dokter Endah berusaha mengatur waktu untuk tetap menyisihkan disela-sela kerja guna merawat koleksi tanaman hias di rumahnya.

“Saya atur sebagaimana mungkin, kan saya dinasnya hari Senin sampai Rabu dinasnya di Kotamobagu Bolmong, jadi sebelum berangkat saya sudah merawat bunga karena mau ditinggal dua hari, jadi setelah pulang saya rawat lagi karena besoknya lagi saya ke Tomohon karena saya dinasnya di dua kabupaten, disela sela waktu saya ada waktu untuk tanaman,” tambah Dokter.

“Kalo sekarang lebih banyak dijual, indukannya saya tahan dan anakannya dijual, kalo dibilang untung tidak terlalu untung sih karena harga beli dulu dan harga jual sekarang kan sudah turun harganya, kalo beberapa tanaman banyak anakan jadi laku dan kembali modal, ada tanaman yg lalu saya beli 7 jutaan kalo sekarang hanya 700 ribu jadi bagaimana kembali modal, kalo masalah untung itu tidak usah dipikir yang penting happy sesuai motto toko saya kebahagiaan “plants make you happy,” ujar Dokter Endah.

Lebih lanjut Jacklin menuturkan bahwa tanaman hias yang diperoleh tidak hanya dari Indonesia diantaranya dari Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi juga Papua. Selain itu banyak juga tanaman berasal dari impor dari luar negeri dengan belanja dari negara seperti Thailand, Taiwan, Vietnam, Ekuador, UK, Amerika latin.

“Asalnya sendiri dari berbagai daerah ada juga dari luar negeri atau impor untuk spesies -spesies yang langka atau rer item contohnya dari Thailand, Taiwan, Ekuador, Vietnam, Amerika Uk, dan banyak negara lain juga,” lanjutnya Jacklin.

 

Peluang cuan tersebut dimanfaatkan baik bagi kolektor dengan belanja bunga untuk menjual tanaman hias ditingkat lokal hingga mengekspor ke mancanegara.

Seperti tanaman hias endemik Sulawesi alokasi Jacklin atau tandurusa yang hanya ada di Sulawesi dan banyak dibeli karena keunikan bentuk daunnya.

“Kalo saya sendiri sudah ke mancanegara, sekarang ada 27 negara yang beli dari Sulawesi Utara, karena penemuan tanaman endemik yang hanya tumbuh di wilayah Sulawesi, yaitu alokasia jacklin atau tandurusa,” katanya.

Sebagian pecinta tanaman yang kini berbisnis, menganggap jual tanaman hias merupakan ladang investasi bisnis dimasa tua, terlebih apabila ada event seperti plant expo ini.

“Nah untuk kolektor dan peminat sebenarnya banyak tapi kalo tidak ada pameran tentu tidak terekspos dan banyak di Sulawesi Utara, kemarin sebenarnya mau bikin Manado plants expo tapi antusias teman-teman itu dari berbagai kota maka temanya diambil sulut plants expo,” tambahnya.

“Kenapa harus bunga karena banyak orang menganggap tanaman hias itu hanya pajangan di teras-teras rumah tapi bagi para kolektor bunga atau tanaman hias adalah investasi bisnis dihari tua.”

“Kalo soal harga dibilang mahal itu relatif, namanya juga kita hobi, orang itu kalo hobi pasti dicari seberapa pun mahal harganya, kini harga tanaman hias dijual mulai dari 25 ribu yang termurah dan yang mahalnya ada 10 sampai 15 jutaan, kalo dimasa ramai bunga ada yang namanya monstera mint namanya yang dijual 150 juta perdaunnya jadi kalo tanamannya 4 daun dikali 150 juta kalo sekarang harganya 6 juta perdaunnya,” jelas Jacklin.

 

“Untuk yang pengunjungnya banyak dari lokalan yang datang karena shownya di mal, namun pasca pandemi harga tanaman mengalami penurunan harga dan kembali ke harga normal,” ujarnya.

Sementara untuk perawatan tanaman hias tidak terlalu sulit karena sekarang lebih mengandalkan pupuk organik harganya terjangkau.

“Kalo perawatannya, kebanyakan tanaman jenis indoor jadi perawatannya tidak sulit kita sering fungisida dan insektisida untuk penanganan hamanya kalo penyiramannya normal-normal saja, untuk pupuk juga tidak terlalu mahal karena sekarang buat pupuk organik jadi sudah murah untuk perawatannya,” ungkap Jacklin.

Di Kota Manado peminat tanaman hias begitu banyak dan lebih tertarik membeli langsung terlebih kalo ada kegiatan pameran seperti saat ini, ketimbang membeli dari online shop seperti yang dirasakan pembeli tanaman hias Jein Tumanduk.

“Pameran ini sangat bagus karena saya juga pecinta tanaman, yang saya sukai tanaman dan buah strawberi anggur dan lagi mau cari lagi, belanja bunga karena mau isi bunga di rumah di Tomohon, harapannya pamerannya bisa dibuat setiap tahun kalo boleh 6 bulan sekali karena kalo pecinta susah mau dicari kalo di pameran bisa terkumpul semua dan lebih gampang dapatnya,” pintanya.

Sulut Plant Expo 2023 menjadi momen berbagi edukasi silaturahmi menjaga dan memperkuat hubungan sesama pecinta tanaman hias, selain itu menjadi investasi bisnis dimasa tua agar dapat menjangkau pasar mancanegara. b.A

Share post:

KOTA MANADO

Ajak Seluruh Stakeholder Jadi ‘Gugus Harmoni’, Wagub Kandouw Juga Ingatkan KaDa Segera Tandatangani NPHD

Sulut, detiKawanua.com - Ikhtiar membangun komitmen untuk mengedepankan netralitas...

Pemprov Sulut Terus Dorong Peningkatan Minat Baca, Bunda Literasi : Ibu Perpustakaan Pertama Bagi Anak-anak

Sulut, detiKawanua.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut),...

Apel Kerja Bersama, Wagub Kandouw Minta ASN THL Terdepan Tangkal Gangguan Ketertiban di Sulut

Sulut, detiKawanua.com - Wakil Gubernur Provinsi Sulut Steven Kandouw...

67 Umat Katolik Terima Sakramen Krisma, Gubernur Olly : Jadilah Terang Dunia

Sulut, detiKawanua.com - Perayaan Pesta Pelindung dan penerimaan Sakramen...