Manado, detiKawanua.com – KPU Manado akhirnya mengumumkan Maskot yang akan di gunakan dalam Pilkada 2020 dengan Nama Si Lado yang merupakan akronim dari demokrasi Latimeria Menadoensis yang memberi makna filosofis pada maskot.
Karakter maskot merupakan personifikasi kartunal dari ikan purba coelacanth yang hidup diperairan Manado Tua, Sulawesi Utara. Ikan yang dikenal oleh nelayan sebagai ikan raja laut ini memiliki nama latin yang menunjuk ke manado : Latimeria Manadoensis. Inilah yang mendasari ikan purba tersebut sebagai karakteristik maskot.
Sri Nuryani (mantan Komisioner KPU RI periode 2007-2012) saat di berikan penghormatan oleh KPU Manado untuk membacakan tafsir Maskot Pilkada 2020 menjelaskan makna yang terkandung pada simbol Ikan Purba yang mengunakan pakaian adat Minahasa.
“Latimeria Menadoensis tergolong ikan purba yang tangguh dan bertahan hidup sampai sekarang. Ini menjadi gambaran dari rakyat berdaulat daerah kuat dan tingginya partisipasi rakyat dalam menggunakan hak pilihnya akan menciptakan legitimasi yang kuat pada hasil pemilihan Kepala Daerah Manado 2020,” jelas Sri Nuryani, Kamis (19/12) di hadapan tamu undangan pada acara Launching Pilkada di Lapangan Parkiran Mega Mall.
Selain itu, lanjut Sri Nuryani, Mata Hijau Pada Maskot Latimeria Menadoensis bisa di terjemahkan sebagai pandangan jauh kedepan dan berwawasan Luas.
“Ini memberi inspirasi untuk mengedukasi masyarakat dengan memperkenalkan nilai-nilai pemilu, sehingga memberi pandangan dan wawasan lengkap tentang pentingnya pemilu sebagai wujud kedaulatan pemilih dalam demokrasi,” tambah Nuryani.
Ia juga menyampaikan Maskot Si Lado yang di lengkapi Sirip delapan adalah mewakili jumlah suku di Kota Manado yang memberi pesan demokrasi untuk semua lapisan masyarakat.
“Delapan sirip yang bisa diartikan sebagai delapan suku utama di Kota Manado yang hidup berdampingan dengan harmoni dan selalu mengedepankan kebersamaan, yang menjadikan pemilihan Kepala Daerah Manado 2020 adalah pesan rakyat untuk semua lapisan masyarakat,” ungkapnya.
Berikut makna Filosofis pada Maskot Pilkada 2020 pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Manado:
Muatan Lokal
Karakter Si Lado menggunakan Pakaian adat Minahasa, Tonaas Wangko.
1. Penutup kepala merah sebagai simbol dari karakter yang berani dan tegas
2. Baju hitam sebagai simbol dari karakter yang berintegritas.
3. Dua elemen vertikal oranye sebagai simbol netral dan non partisan.
4. Motif bunga padi sebagai simbol kemakmuran dan kesejahteraan.
5. Tiga kancing putih sebagai simbol dari karakter bersih, jujur dan ikhlas.
6 salempang ikat pinggang sebagai simbol dari karakter yang menyatukan semua elemen masyarakat.
Gesture dan pose
– karakter si Lado dengan mata hijau besar dan tajam, memberi gambaran sebagai karakter yang mampu melihat secara jernih dan menyeluruh.
– Wajah si Lado yang tersenyum, menunjukan sifat yang ramah dan gembira. Ini sebagai bentuk representasi dari peserta demokrasi yang aman, damai dan membawa kegembiraan bagi masyarakat.
– Pose si lado yang di namis, memberi makna ajakan untuk berperan aktif dalam pemilu dengan menggunakan hak pilihnya sebagai solusi untuk menjadikan kota manadon lebih maju dan makmur.
Filosofi Angka
Dua kancing pada penutup kepala dan tiga kancing pada pakaian mewakili tanggal 23. Helai sirip pada ekor yang berjumlah sembilan mewakili bulan september. Bulatan-bulatan sisik yang berjumlah 20 mewakili tahun 2020. Ini menjadi simbolisisasi dari hari pelaksanaan pemungutan suara pemilihan Kepala Daerah Manado 2020 : 23 September 2020.
Filosofi Warna
Oranye : Netral dan non partisan
Putih : Jujur dan independen
Hitam : Integritas dan kemandirian
Merah : Berani dan semangat
Hijau : Sejuk dan Damai
Ungu : Bukti Mencoblos.
(Enda)