Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

Gaghana Hadiri Perayaan Hut Gmist Imanuel Batunderang

×

Gaghana Hadiri Perayaan Hut Gmist Imanuel Batunderang

Sebarkan artikel ini
Tahuna, detikawanua.com – Merayakan HUT ke 139 berarti sama-sama merayakan perjalanan dan komitmen bersama sebagai warga Gmist Jemaat Imanuel Batunderang, untuk lebih mewujudnyatakan kesatuan sebagai tubuh Kristus dalam pelayanan dan kesaksian di Kabupaten Kepulauan Sangihe yang dicintai
“139 Tahun ini. Allah tidak membiarkan umatNya berjalan sendiri. Allah memberikan kepada kita Roh Kudus untuk menuntun, menguatkan, mempersatukan dan mengarahkan kita dalam ziarah iman mewujudnyatakan kehendakNya di tengah dunia,” terang Bupati Kabupaten Sangihe, Jabes E. Gaghana.
Gereja diingatkan kembali akan tugas gereja yang tidak pernah berubah, yakni mengabarkan Injil Kristus di tengah bangsa kita yang dililit oleh berbagai persoalan ini. Dalam anggka 139 Tahun Gmist Immanuel Batunderang semakin kokoh, bukan pesimis, tetapi makin diperkuat untuk mewujudkan kasih Allah.(red)
Ibadah Syukur HUT ke 139 Jemaat Gmist Imanuel Batunderang  berlangsung semarak dengan diisi puji-pujian oleh Paduan Suara, Vocal Group, dan musik bambu
Pada kesempatan itu, Pdt. Y Derek STH mengajak warga Jemaat untuk bersama – sama merenungkan pembacaan Alkitab melalui Injil Yohanes 16:1-8.
Selain itu, Bupati Jabes E Gagana dalam sambutannya, menyebutkan, dalam usia 139 Tahun ini, maka Jemaat Gmist Imanuel Batunderang bukan lagi jemaat kecil melaikan Jemaat yang besar, untuk itu lebih mendekatan pelayanan bagi warga Jemaat yang jau maka perlunya ada pos pelayanan agar dapat menjangkau.
Lanjutnya, dikesempatan yang penuh suka cita ini saya mengajak seluruh warga Jemaat Immanuel Batunderang, untuk menunjang program ungulan pemerinta Kabupaten Sangihe dengan dua hari tanpa makan nasi “To Day No Rice”. Serta memanfaatkan lahan pertanian, dan pangelolaan minyak kelapa”.
Disementara itu Toko Muda Gereja Ronny Kirimang ditemui usai santap bersama mengatakan, badah Syukur Hut ke 139 ini merupakan momentum yang sangat luar biasa bagi warga Jemaat Immanuel Batunderang, “hal ini bisa dikatakan menampak tilas sebagaimna perjuangan pendahulu kita membangun karakteristik dari warga jemaat. Hal ini kita patut memberikan apresiasi bagi pendahulu kita, tanpa mereka Gereja tidak akan sekoko ini,” kata Kirimang
Ditambakannya, perlu menyebarkan kuasa cinta kasih di tengah situasi bangsa saat ini. Sementara kuasa kesatuan sangat dibutuhkan sebagai kunci dari pekabaran Injil. Juga di tengah perpecahan gereja yang sekarang marap terjadi. Sedangkan kuasa keberanian, lewat kuasa ini Gmist Imanuel Batunderang harus berani menyampaikan pesan-pesannya kepada siapapun,  jika terjadi hal-hal yang tidak sebagaimana mestinya. (js)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *