MINSEL, detiKawanua.com – Batalnya Rapat Paripurna penetapan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Minahasa Selatan (Minsel), memunculkan polemik adanya perpecahan koalisi bersama yang sudah terbentuk sebelumnya yaitu Fraksi Golkar, Nasdem , Demokrat.
Penantian panjang dari Fraksi PDI-P , Demokrat dan Primanas untuk kejelasan Rapat Paripurna apakah dalam posisi Penundaan jam atau batal dilaksanakan Hingga Pukul 23.00 Wita belum juga ada kejelasan
Dari pantauan media ini sore hari sampai malam ada beberapa Anggota Dewan dari Fraksi Partai Golkar sudah beranjak meninggalkan ruang fraksi dan informasi dari beberapa staf bahwa Ibu Ketua Dewan sudah beranjak pulang yang satu persatu anggota fraksi Golkar ikut ” Balik Kanan ” dari gedung DPRD Minsel.
Rapat Paripurna akhirnya tak kunjung dilakukan. Padahal, jadwal yang tertera pada papan pengumuman, Rapat Paripurna dijadwalkan Pukul 11.30 Wita.
Gagalnya jadwal Paripurna yang penting untuk keberlangsungan Tugas dan Fungsi Anggota Dewan sesuai dengan 3 Tugas Pokok AngDew karena adanya tarik menarik Anggota Fraksi bersama yang mengalami perpecahan koalisi. Namun ketidakjelasan ini dari informasi beberapa AngDew yang masih bertahan di kantor DPRD cara seperti ini diduga ‘diboikot’ oleh fraksi tertentu Pasalnya, saat Rapat Paripurna akan dilaksanakan sejumlah anggota DPRD sudah meninggalkan Gedung DPRD Minsel.
” ia kalau menurut kita ini cara ” pemboikotan’ yang harusnya tidak dilakukan pada Rapat Paripurna yang sudah terjadwal dan masih menurut beberapa Angdew hari ini harusnya disahkan AKDnya bukan malah melarikan diri.
Adapun hengkangnya Fraksi Demokrat dari koalisi bersama Fraksi Golkar dan Fraksi Nasdem. Jelas berpengaruh pada pemilihan pimpinan AKD. “Gabungan Fraksi Golkar dan Nasdem terancam kalah dalam penentuan pimpinan AKD. Sebab, koalisi mereka berkurang 3 orang dari salah satu fraksi yang keluar dari koalisi,” kata sumber.
Lanjut sumber Angdew ini, koalisi tiga fraksi yaitu PDI-P, Demokrat dan Primanas mengoleksi 16 suara. “ yah jelas Fraksi Golkar akan kalah jumlah, karena koalisi mereka dengan Nasdem hanya 14 kursi,” ucap sumber.
Sebelumnya hasil lobi dari Fraksi Golkar sudah berhasil menggaet Fraksi Nasdem dan Fraksi Demokrat dengan Kekuatan awal gabungan Fraksi ini sudah mengantongi 17 suara. Nemun, koalisi itu berantakan karena beralihnya Fraksi Demokrat dan bergabung dengan Fraksi PDIP dan Primanas.
Namun dari dua kali siaran langsung yang dilakukan dari Akun Resmi milik salah satu anggota Dewan menyatakan tidak adanya kejelasan penundaan atau lanjut malam ini. sekitar pukul 23.00 wita 3 Fraksi Parpol yaitu PDI-P, Demokrat dan Primanas tetap setia menunggu meski ada kekuatiran dan was-was dari Angdew Jecklin Koloway dengan mempertanyakan hal ini kepada pimpinan dewan ” pimpinan jika Pelaksanaan Paripurna akan dilakukan sebelum pukul 24.00 wita dari fraksi Golkar dan Nasdem , bagaimana pak Pimpinan apaboleh begitu ” tanya Koloway
Sempat dipaparkan oleh Wakil Ketua DPRD Minsel Stevan Lumowa bahwa hal ini tidaklah mungkin
” kalau bagitu itu so politik Sesekh karena jadwalkan Siang pukul 11.30 wita. Ketus Lumowa.
” biarlah masyarakat yang menilai ” tutup Steven.dikutip dari SirSung ( Siaran Langsung ,yang sudah beredar luas di Grup FB )
( Vandytrisno )