Dirinya juga meminta langkah ini diikuti oleh pemerintah desa lainnya, dengan melaksanakan dan mensosialisasikan stop BABS kepada masyarakat sehingga perilaku BABS dapat dihentikan.
“Ketika masyarakat sembarangan buang air besar di suatu tempat, apa terlebih di kuala (sungai-red), maka itu langkah pertama penyebaran penyakit. Makanya, Saya mengimbau Pemerintah Desa (Pemdes) agar mendata warga masyarakat, atau Kepala Keluarga (KK), yang belum ada tempat sanitasi (jamban), sehingga bisa dibangun dengan anggaran Dana Desa (DD),” ujar Hariyono.
“Ini adalah program pemerintah, demi kesehatan kita bersama. Sehingga, perlu mendapat dukungan dari masyarakat. Stop BABS perlu diaplikasikan oleh seluruh masyarakat karena Stop BABS sangat berdampak positif bagi kesehatan kita bersama,” terangnya.
“Mari tingkatkan kesehatan, mulai dari rumah masing-masing sampai ke lingkungan yang lebih luas,” tuturnya.
“Kami sangat mengharapkan kerjasama Pemdes dan masyarakat se-Kecamatan Nuangan agar dapat ikut peran andil dalam program Stop Babs dan Germas. Selain Stop BABS, ada inovasi Wisuda Imunisasi Dasar Lengkap Mantap (Idaman), ini bagi anak yang telah lengkap imunisasi, ada Pencanangan pos pelayanan terpadu (Posyandu terintegrasi), dan pencanangan kegiatan Gerakan Minum Obat Serentak Tablet tambah Darah pada Remaja Putri (Gemas Tetap Rapi),” jelas Viera.