Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

Kursi DPR bukan tempat coba-coba , Caleg seperti apa.. Ini kata ADRIAN TAPADA

×

Kursi DPR bukan tempat coba-coba , Caleg seperti apa.. Ini kata ADRIAN TAPADA

Sebarkan artikel ini
MINSEL, DETIKAWANUA.COM – Suasana politik di kabupaten Minsel semakin hangat, bahkan di Daerah pemilihan ( Dapil ) satu terlihat pemasangat APK berupa panji dan baliho Calon Legislatif ( Caleg ) semakin marak , bertebaran bendera partai semakin menandahkan terjadi persangian sehat diantara calon.
Dari pantauan media ini satu desa atau kelurahan bertebaran lebih dari 3 bendera partai dan Alat peraga kampanye lainnya lebih banyak di pampang apalagi Baliho mulai kecil sampai besar
Lepas dari aturan mutlak mengenai ukuran dan desain baliho dari KPUD ini juga menunjukan dalam berpolitik masyarakat sudah semakin cerdas dan bebas memilih tanpa ada tekanan.
Namun hal yang berbeda disampai tokoh politik  Adrian Tapada, saat bersuah dengan media ini di RK.Topas Amurang, Tapada mengisyaratkan kelemahan bagi Caleg yang tak tau apa-apa , Caleg yang harusnya dipilih masyarakat adalah yang mengusai persoalan dilapangan dan mampu berbicara disaat duduk nanti ,karean menurut Tapada posisi anggota dewan bukan hanya sekedar tau 3 fungsi DPR tapi harus mengusai dan memperjuangan aspirasi
” saya kira 3 fungsi anggota dewan semua tau tapi bagaimana mengaplikasikannya itu yang penting sangat melekat erat dengan kwalitas berpikir , bertindak dan mengeksekusi setiap persoalan masyarakat minimal di dapilnya masing-masing, jelas Tapada
Namun sangat tidak masuk diakal menurut Adrian jika perekrutmen Caleg tanpa ada penilaian kwalitas dan integritas Memiliki pengalaman dalam berpolitik dan mengerti apa itu politik
” Seorang Caleg apalagi mau bertarung di DPR -RI nanti yang notabenenya mewakili dapil contoh Caleg DPR RI Dapil SULUT itu harus punya wawasan tentang legislasi , Anggaran dan Pengawasan , jangan jadi DPR hanya ingin memperkaya diri dan tak tau bicara apa, apalagi ini DPR Pusat jurusnya lain dan pertarungannya berbeda dengan daerah karean ini skala nasional.jelas Tapada.
Lanjut Adrian Rakyat harus cerdas untuk memilih Caleg mana yang pantas dipilih jangan mau dipengaruhi dengan tekanan kekuasaan karena Caleg yang lolos ke Senayan akan membawa nama SULUT. Lembaga DPR itu bukan lembaga pendidikan seperti sekolah atau tempat coba2. Kualitas, intelekualitas dan wawasan sangat diperlukan.
Hal yang sama dikatakan Jopie Lintong , dengan senyum Ketua Reclasering Indonesia Sulut mengaku Seorang Caleg harus mengusai bidang Sosial kemasyarakatan dan Psikoligi Politik jangan hanya mengumbar janji ” jangan ada dusta diantara kita  “maksudnya mengumbar janji pada akhirnya hanya 4D ( datang ,duduk ,diam ,duit ) apalagi kalau ada Caleg yang dalam ungkapan ” sampe-sampe datang , tidak tau pulang . ” alias tidak tau apa-apa. 
(Vandytrisno )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *