Manado, detiKawanua.com – Menjalani tugas sebagai Penegak Perda (Peraturan Daerah), mengamankan ‘kebijakan’ pimpinan serta menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di ruang lingkup pemerintahan agar tetap kondusif, merupakan tupoksi dari Satuan Polisi Pamong Praja (SatPol-PP). Khususnya, di Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Sulut dalam menyikapi serta mengantisipasi segala kemungkinan hal yang terjadi terlebih pasca terjadinya teror bom di Surabaya dan Sidoarjo Jawa Timur baru-baru ini, peningkatan sistem keamanan di Pemprov Sulut semakin diperketat mulai pintu masuk gerbang, jalan lingkar kantor Gubernur, lobi utama serta setiap kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pun disiagakan pengamanan ekstra ketat dari SatPol-PP.
Melalui Kasat Pol-PP Provinsi Sulut, Steven Liow mengatakan, pengamanan ekstra ketat itu tidak hanya dilaksanakan di kantor Gubernur saja namun hingga ke kompleks rumah dinas (Rudis) Gubernuran di Bumi Beringin Manado, dengan penjagaan/piket serta pemanfaatan portal (palang penghalang jalan) disiagakan.
“Tidak sembarangan orang yang masuk, baik dindalam kantor gubernur maupun rudis gunernuran. Khusus di kantor gubernur, sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) untuk lobi utama masuk itu hanya dilewati Pak Gubernur, Wakil Gubernur, Sekertaris Provinsi (Sekprov), dan bagi pejabat eselon II yang diperintahkan atau ikut bersama pak Gubernur, Wagub dan Sekprov, selain itu juga bisa masuk melewati lobi utama adalah tamu VIP (tamu khusus/undangan Gubernur, Wagub dan Sekprov) baik dalam daerah maupun luar daerah,” terang Liow.
Selain itu katanya bahwa, pada sekarang ini satuan yang dikomandoi dirinya itu juga telah memiliki 375 anggota Satpol-PP yang siap dan telah teruji mengikuti tranning pembaretan secara profesional.
“Juga sudah mendapatkan rekomendasi penambahan menjadi 500 anggota. Kalau bisa kami harapkan penambahanmya hingga 750 anggota dengan pertimbangan usulan itu dinilai menyeimbangi jumlah mobilitas penduduk seperti di Kota Manado saja semakin banyak.
“Belum juga untuk (pengamanan) di kantor gubernur ini dengan letak posisi ‘satu badan (bangunan) namun ada 3 pintu masuk kantor, tentu pengamanan piket dan patroli rutin harus kerja ekstra,” ujarnya.
Sementara itu saat ditanyakan wartawan soal ketersediaan fasilitas pendukung kinerja SatPol-PP sekarang dan nantinya jika mengalami penambahan anggota, Liow pun mengungkapkan bahwa khusus fasilitas harus lebih diperkuat lagi.
“Seperti sekarang sudah dilengkapi alat deteksi logam, mungkin kedepan lagi akan ada X-ray. Juga ditambah dengan pemanfaatan CCTV diberbagai titik, tentunya semua harus fix agar situasi bisa selalu diminitoring setiap saat oleh petugas piket dan patroli,” tandas Liow.
(IsJo)