Talaud, detiKawanua.com – Sebelum pelaksanaan Acara Ritual Adat Manduru’u Tonna 2018, pada pukul 09.00 WITA, para pentua adat dan pemerintah daerah menggelar acara Marrunas (Pentahiran). Ritual ini bertujuan memohon penyertaan dan pengampunan dari Tuhan Yang Maha Kuasa agar acara dapat berlangsung sukses tanpa halangan dan rintangan. Sejak awal hingga Marrunas berakhir, bahasa, doa maupun nyanyian yang dibawakan menggunakan bahasa adat daerah Kabupaten Kepulauan Talaud atau Bahasa Taroda.
Dalam bahasa Talaud yang telah diterjemahkan, Penasehat Dewan Adat Kepulauan Talaud , Isak Tamaroba menjelaskan, bahwa acara ini merupakan tradisi atau warisan leluhur.
“Kita memohon penyertaan, hikmat dan berkat dari Tuhan, agar Manduru’u Tonna berlangsung dengan baik, alam bisa bersahabat dan semua hati kita ditahirkan,” jelas Ketua Dewan Adat.
Plt Bupati Kepulauan Talaud, Petrus Simon Tuange yang juga adalah Malam’be Asili Ratu pada kesempatan itu membacakan doa permohonan ampun kepadaTuhan Yang Maha Kuasa atas segala kesalahan atau yang telah dilakukan dalam kehidupan dan memohon penyertaan Tuhan atau dalam bahasa adat disebut Rriwusara.
“Madorong Su Mawu, Su Marande Su Ruata Madorong Ampung Su Mawu, Rriwusara Su Ruata. Lalaran bu Su Tinonda sara Napombaru Sute Nilumempang su paradosa, Numama Pasasara. Mawu Yami Ampunge Su Padarosa Ia,” pinta Plt Bupati dalam doa adat.
Selain pentua adat.Ritual pentahiran ini dihadiri Plt Bupati, Petrus Simon Tuange, Sekretaris Daerah, Adolf Binilang, Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Sekda, Alex Sahadula, Asisten Administrasi Umum, Alfred DjodiTaasiringan, Staf Ahli Bupati Bidang Pemberdayaan yang juga penasehat Dewan Adat Talaud, Isak Tamaroba, Plt Kadis Pariwisata dan Kebudayaan, Andris Tareluan, Kepala BKB-PP, Meike Maatuil, Kadisperindag Habel Salombe, Kepala DP3AMD Max Binilang dan Kabag TUP Selny Papalapu.
Acara Marrunas dimulai, sekira pukul 05.30 dini hari hingga pukul 06.00 Wita. Sesuai jadwal, Mandulu’u Tonna 2017 dilaksanakan dan dipusatkan di Pendopo rumah dinas Bupati Kepulauan Talaud.
Dari rangkaian ritual, suasana hikmat dan dipenuhi dengan simbol dan selebrasi adat serta budaya, menjadi warna tersendiri dan jadi pembeda pelaksanaan Mandurru’u Tonna tahun ini, yang dilaksanakan di Pendopo Rumah Jabatan Bupati, Rabu (31/1).
Dalam khotbah yang dibawakan Ketua Umum Sinode GERMITA Pdt Arnold A Abbas, mengajak seluruh yang hadir untuk memaknai ziarah Daud dan bangsa Israel.
Dalam sambutannya, Plt Bupati Petrus Simon Tuange selaku Malambe Asilin Ratu mengajak seluruh yang hadir menaikan syukur atas kemurahan- NYA yang memelihara kehidupan pemerintah dan masyarakat Talaud di tahun yang lalu dan memberi anugerah memasuki dan berkarya di tahun baru.