Kegiatan Nasional di Gagas Gubernur Olly Untuk Saling Berkomunikasi Antar FKUB.
Manado, detiKawanua.com – Tuan rumah pelaksanaan Pekan Kerukunan Nasional 2017, merupakan perdana dilaksanakan di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Dalam sarasehan Forum Diskusi Kerukunan Umat Beragama yang menghadirkan pembawa hikmah dan sekaligus narasumber Ketua Dewan Pembina Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof. Din Syamsuddin pun mengakui bahwa kegiatan ini dilihat dari segi pemerintahan di Sulut, yang diera kepemimpinan baru Gubernur (Olly Dondokambey) ini merupakan pertama kali digelar.
“Ini Gubernur baru dan ini baru Gubernur,” kata Din dalam kegiatan perayaan Isra’ Miraj 1438 Hijriyah yang dilaksanakan PHBI Sulut dengan tema ‘Berbeda Itu Niscaya, Bersatu Itu Upaya Bangun Bersamaan Untuk Sulut Hebat’, yang juga merupakan rangkaian cara dari Pekan Kerukunan Nasional 2017, di Hotel Arya Duta Manado, Senin (24/04) siang tadi.
Dimana pula saat diwawancarai wartawan, Din yang juga merupakan mantan Ketua PP Muhammadiyah itu juga mengatakan, Pekan Kerukunan Nasional 2017 ini merupakan kegiatan yang positif dan sangat baik hingga nantinya bisa dikenal sampai diluar daerah atau provinsi Sulut.
“Ini sangat baik dan saya merespon baik pula. Tapi baiknya jika kedepan nanti kegiatan serupa agar lebih ‘tajam’ lagi pembahasannya,” ungkapnya.
Terkait dengan perencanaan kegiatan serupa yang akan dibuat skala Internasional nanti direncanakan pemerintah Sulut pada tahun 2019 menadatang, dirinya pun merespon positif akan perancaan tersebut.
“Semoga bisa bermanfaat bagi daerah dan dunia luar tentunnya,” singkatnya, sambil berjalan masuk kedalam mobilnya.
Senada dikatakan Gubernur Sulut, Olly Dondokambey bahwa kegiatan Pekan Kerukunan Nasional 2017 ini diakuinya merupakan iven pertama di Provinsi Sulawesi Utara dengan harapan agar lebih kuat dan menjadi hal positif bagi agama khususnya bagi Forum Komunikan Umat Beragama (FKUB) dalam melakukan komunikasi.
“Harapak kita kedepan dengan kegiatan ini terutama bagi FKUB baik ditingkat Provinsi dan Kabupaten Kota saling berkomunikasi atau terkomunikasi dengan baik semua agama yang ada agar seperti yang disampaikan pak Din Syamsuddin menjalin komunikasi dan tidak saling memasuki wilayah dari agama lain tentunya,” terang Olly.
Dikatakannya pula bahwa kegiatan forum kerukunan se-Indonesia yang merupakan ide gagasan dirinya itu juga, untuk ajang berdialog agar tidak terjadi salah pemahaman antara agama yang satu dengan yang lain.
“Saya rasa kalau ini bisa berjalan tentu tentu tidak akan ada salah paham. Ini bukan pembelajaran, tapi bagi kita marilah kita mulai saling berdialog untuk menyelesaikan hambatan-hambatan jika ada permasaalahan sehingga semua tidak ada masalah dan berjalan dengan baik,” tandas Gubernur yang saat itu didampingi Wakil Gubernur, Steven Kandouw, Sekprov Sulut, Edwin Silangen dan Ketua DPRD Provinsi Sulut, Andrei Angouw.
(IsJo)