Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

Warga Buyandi Keluh Soal Air Bersih, Sjukri: Itu Masuk Program Skala Prioritaskan 2017

×

Warga Buyandi Keluh Soal Air Bersih, Sjukri: Itu Masuk Program Skala Prioritaskan 2017

Sebarkan artikel ini
Suasana Desa Buyandi.

Boltim, detiKawanua.com – Keluhan sejumlah warga terkait dengan ketersediaan air bersih untuk konsumsi sehari-hari, masih terdapat di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), seperti di Desa Buyandi, Kecamatan Modayag.

Hal ini seperti penuturan sejumlah warga Buyandi, bahwa sudah bertahun-tahun mereka masih mengambil air di tempat penampungan (tong, red) di ujung desa mereka, untuk mendapatkan air bersih guna kebutuhan setiap harinya. “Setiap hari kami ambil air bersih di tempat penampungan air  tepat di ujung kampung. Jarak tempuh sekitar sekilo lebih, kami hanya memakai galon atau jerigen,” tutur warga, yang namanya enggan dipublis saat bersua awak media, Kamis (01/12) pekan kemarin, di desanya

Senada dikatakan warga lainnya. Untuk bak penampung air di sini ada 2, namun belum difungsikan. “Kami minta kepada Pemda melalui instansi terkait, agar kiranya dapat difungsikan atau membuat bak penampung air bersih untuk warga Buyandi, serta memasang pipa instalasi aliran air ke rumah warga dan memasang tong penampung air dalam desa. Sebab, sudah bertahun kami di sini mengkonsumsi air bersih yang dipakai sehari-hari, harus menempuh sekilo lebih untuk mengambilnya di tong penampung sekitar 4 hingga 5 galon per hari,” jelas warga setempat.

Lanjut Dia, kita ambil air di tong hanya berkapasitas sekira 4000 liter yang digunakan oleh sebagian besar warga. Itupun harus antri. “Ya, ambil airnya di tong berada jauh di ujung kampung. Kami minta pemerintah daerah melalui dinas terkait, agar menyediakan air bersih guna kebutuhan warga umumnya di desa kami. Kami keluhkan, kami butuh air bersih,” keluhnya, sembari menambahkan, jika di musim hujan seperti ini, mereka menampung air hujan untuk mencuci pakaian dan mandi.

Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Boltim, Sjukri Tawil menanggapi soal keluhan warga dimaksud, mengatakan, memang untuk akses air di desa Buyandi belum sampai. “Akses airnya belum sampai. Kita akan tata dalam program 2017 nanti,” kata Dia.

Untuk pengelolaan air minum sanitasi masyarakat itu di tahun depan, dan saya minta agar ada desa yang mengusulkan dalam Musrenbang Desa, Kecamatan hingga Musrenbang Kabupaten. “Soal air bersih di Buyandi di tahun ini, tidak ada usulan di musrenbang baik tingkat desa, kecamatan dan kabupaten. Tidak ada usulan dari desa terkait, bahkan usulan melalui proposal. Dan juga kita belum pernah lakukan survey di sana soal sumber air bersih,” terang Sjukri saat disambangi di ruang kerjanya, Rabu (07/12).

Lanjutnya, namun begitu kita akan bentuk tim guna melakukan survey sumber air di Buyandi pekan depan. Intinya, kita akan cari sumber airnya di sana. Jika tidak ditemukan sumber air bersih, maka sumber air yang mereka pakai selama ini, itu kita optimalkan melalui bak penampung selanjutnya kita konfirmasi pihak pemerintah desa guna usulan dalam Musrenbang desa. “Kita akan upayakan mencari sumber air bersih dengan membentuk tim. Ketika ditemukan sumber air selanjutnya dikonfirmasi pihak desa dimasukkan dalam Musrembang untuk pembuatan instalasi sambungan rumah air bersih. Itu kita akan upayakan. Semuanya terkait keluhan air bersih kita masukan dalam program skala prioritas PU Boltim 2017 mendatang. Kita upayakan agar warga bisa konsumsi air bersih secara menyeluruh,” papar Sjukri, turut diiyakan Kabid Cipta Karya PU Boltim Fauzi Ambarak kepada awak media, siang tadi.

 (Fidh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *