Warga Boltim saat Menyampaikan Aspirasi ke DPRD Sulut.
Manado, detiKawanua.com – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) yang menghasilkan Sehan Landjar sebagai Bupati, ternyata masih terus menuai polemik dan dinamika sosial yang terus memanas.
Hal ini terbukti setelah puluhan ‘kelompok oposisi’ yang merupakan pribumi Boltim, mendatangi DPRD Sulawesi Utara (Sulut) dan melaporkan kepala daerah mereka yang dianggap telah mencederai demokrasi di daerah tersebut ini.
“Kami sangat prihatin dengan kondisi yang ada di Boltim karena menjadikan demokrasi sebagai sistem kerajaan,” kata Koordinator Massa, Buhari Latejo saat menyampaikan aspirasi.
Dijelaskannya, saat ini dengan kekuasaannya di Boltim, Landjar dianggap telah mendiskriminasi masyarakat yang tidak memilihnya saat Pilkada lalu. Landjar juga telah melakukan pelanggaran di luar prosedur, karena memindahkan sejumlah pegawai tanpa ada pengkajian.
“Bupati telah memberhentikan semua unsur yang tidak mendukungnya saat Pilkada lalu, mulai dari pemuka agama sampai dengan PNS ikut dipindahkan ke daerah lain, tanpa melalui tahapan pengkajian,” ungkap Latejo, Senin (23/05).
Masyarakat kemudian meminta melalui DPRD Sulut dan Gubernur agar kiranya dapat menindaklanjuti perkara tersebut. Apalagi warga memiliki rekaman saat Landjar mengeluarkan statemen, bahwa dirinya hanyalah Bupati bagi masyarakat yang mendukungnya saat Pilkada, dan yang tidak mendukungnya bukan warganya.
“Kami tidak dianggap sebagai warga masyarakat Boltim karena tidak mendukungnya,” tambahnya.
“Oleh karena itu, kami berharap aspirasi kami melalui DPRD dan Gubernur kiranya bisa sampai ke Mendagri,” harap mereka.
Sementara itu, pihak DPRD Provinsi Sulut yang berhadapan langsung dengan massa ini, antara lain Kristovorus Decky Palinggy dan Noldy Lamalo, berjanji akan menyampaikan aspirasi ini kepada Ketua DPRD agar secepatnya melakukan kunjungan lapangan.
“Aspirasi ini telah kami terima dan besok akan kami sampaikan kepada ketua, agar DPRD segera turun ke Boltim,” kata Decky Palinggi. (Aldy)