Gubernur Sumarsono bersama Isteri saat Menarikan Tarian Khas Masyarakat Nustar dalam Festival Tulude Tingkat Sulut tahun 2016. /Ist
Manado, detiKawanua.com – Penjabat Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Dr Soni Sumarsono MDM menghadiri Festival Tulude masyarakat Nusa Utara tingkat Provinsi Sulut, di lapangan Koni Sario Manado, Sabtu (06/02) pekan lalu.
Prosesi adat tulude yang berlangsung khidmat dan mengusung tema “Erat Bersatu, Berjalan dan Berkarya Bersama” itu, selain dipadati warga Manado dan sekitarnya juga dimeriahkan kehadiran turis mancanegara yang berasal dari China sebanyak 30 orang dan 12 dari Chekosloavakia.
Dalam sambutannya, Gubernur Sumarsono mengatakan, Tulude sebagaimana yang kita laksanakan saat ini, yang berasal dari kata “Menulude” dalam bahasa Sangihe, dan bermakna melepas tahun yang lama guna menerima tahun yang baru, berintikan ungkapan syukur atas berkat-berkat serta penyertaan Tuhan di tahun yang lalu, sekaligus merupakan momentum doa dan permohonana kepada Tuhan untuk tetap menyertai, menuntun dan memberkati perjalanan dalam nenapaki tahun yang baru ini.
“Kentalnya makna serta nilai-nilai yang sangat positif dari budaya Tulude ini, menuntut kita semua untuk senantiasa menjaga dan melestarikan eksistensinya, yang tanggung jawab pelaksanaannya bukan saja menjadi tugas masyarakat Nusa Utara, tapi sudah merupakan tugas dan tanggung jawab masyarakat Sulut secara menyeluruh sebagai satu kesatuan, bahkan segenap bangsa Indonesia,” terang Sumarsono.
Terkait dengan kehadiran turis mancanegara dalam acara ini, Gubernur menyambut baik sekaligus memberi apresiasi positif kepada Ir Happy TR Korah MSi, selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulut, yang telah berhasil menggelar even tahunan ini untuk yang kedua kalinya bersama-sama dengan Forum Komunikasi Masyarakat Nusa Utara.
“Saya mengajak seluruh komponen warga Sulut, lebih khusus warga Nusa Utara, untuk senantiasa tampil sebagai pelopor pemersatu bangsa dengan menjaga harmonisasi kerukunan yang sudah terbina selama ini dengan sebaik-baiknya,” pesan Dirjen Otda Kemendagri ini.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Sulut Drs Jhon Palandung MSi sekaku selaku Ketua Panitia, mengatakan, upacara adat Tulude ini merupakan suatu warisan budaya yang penuh makna yang sarat dengan nilai-nilai keimanan dan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa. “Nilai-nilai inilah yang senantiasa memotivasi dan menyemangati masyarakat Sangihe, Talaud dan Sitaro di manapun berada, untuk menggelar upacara adat Tulude setiap tahunnya,” ungkapnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulut, Happy Korah tak lupa mrnyampaikan terima kasih kepada Gubernur Sumarsono bersama Ketua TP PKK Sulut Dra Tri Rachayu Sumarsono, Kapolda Sulut, Danlantamal VIII, Danlanudsri, serta para pejabat teras Pemprov Sulut dan Pemkot Manado. (**)