Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

Ini Kronologi Bentrok Antar Warga Ternate, Yang Menelan Korban, Oknum Polisi Diduga Pelakunya

×

Ini Kronologi Bentrok Antar Warga Ternate, Yang Menelan Korban, Oknum Polisi Diduga Pelakunya

Sebarkan artikel ini

Warga Toboko dan Tanah Tinggi saat mengantarkan Jenasa Korban Bentrok ke pekuburan. (Foto : MP)

detiKawanua.com – Bentrok pemuda Kelurahan Kota Baru dan Toboko, Ternate Tengah, pada Minggu (10/1) dini hari sekitar pukul 04.15, berujung duka. Dua warga tewas dalam bentrok yang pecah di Jalan Bougenville dekat Gang Kayu Buah, perbatasan dua kelurahan tersebut dan di Kawasan Reklamasi Tapak IV itu.
Keduanya adalah Dedi Risaldi Ridwan (29), warga Toboko dan Zulkifli Hasim (24) warga Kelurahan Tanah Tinggi. Dedi tewas di Tempat Kejadian Perkara (TKP) lantaran terkena tembakan oknum polisi tepat di pelipis kiri. Peluru menembus hingga bagian belakang kepalanya. Diduga, peluru tersebut adalah peluru tajam. Sedangkan korban Zulkifli meninggal dunia karena ditabrak mobil truk Dalmas Sabhara Polres Ternate.
Saat ditabrak, korban yang satu ini terseret hingga sekitar 40 meter. Sekujur tubuhnya luka serius, ia menghembuskan napas terakhir saat dilarikan ke Rumah Sakit Chasan Boesoirie. Jenazah Dedi dan Zulkifli telah dikebumikan di Pekuburan Islam, Kelurahan Santiong, siang kemarin.
Selain dua korban yang tewas, tiga korban lainnya harus menjalani perawatan medis di rumah sakit karena juga mengalami luka serius. Mereka adalah Fadli Apiso (25), warga Kelurahan Toboko yang terkena tembakan di betis kiri dan sementara menjalani perawatan intensif di RSUD Chasan Boesoiri. Nasrin Kusuma (43) warga Kelurahan Toboko terkena peluru nyasar di bagian  belakang kepala dan sedang menjalani perawatan di Chasan Boesoirie. Fitrah Rizki (15), warga Toboko tersenggol truk Dalmas di jalur reklamasi pantai Tapak 1V. Korban mengalami luka sobek di kepala dan kaki dan kini dirawat di RSUD Chasan Boesoiri. Hingga berita ini diturunkan, tiga warga ini masih menjalani perawatan medis.
Bentrok berujung tragis itu berawal dari acara pesta ronggeng milik seorang anggota Polda Malut di Kelurahan Toboko. Sebelum acara pesta usai, di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP), tepat di Gang Kayu Buah, sempat terjadi aksi pelemparan batu dari arah timur laut yang mengenai beberapa rumah di lokasi tersebut. Awalnya, kelompok pemuda Toboko yang melihat hal tersebut tidak ambil pusing.
Beberapa menit kemudian muncul ketegangan lantaran orang yang diduga melepaskan batu kearah dekat lokasi pesta itu melarikan diri kearah Kota Baru, dan pemuda di dua kelurahan tersebut saling berhadapan. Aksi saling lempar batu dan benda tumpul lainnya terjadi sekitar 30 menit pecah di dekat Gang Kayu Buah. Bentrok yang terjadi sekitar pukul 04.11 ini cepat dibubarkan 1 peleton anggota Sabhara Polres Ternate. Polisi yang tiba di lokasi kejadian, dilengkapi senjata lengkap dan langsung membuang tembakan gas air mata di dua kelompok pemuda yang saling bentrok. Polisi juga mengeluarkan serentetan tembakan. Dua warga terkena tembakan, yakni  Fadli Apison (25) yang terkena tembakan di bagian betis kaki kiri dan Basrun Fusum (43) di bagian leher.
Beberapa saat kemudian, tepat pada pukul 05.45, bentrok kembali pecah di bagian Jalan Pantai Reklamasi antara perbatasan Kelurahan Toboko dan Kota Baru.  Aksi saling lempar itu terjadi sekitar 45 menit. Anggota Sabhara yang tiba di TKP langsung main brutal. Mereka membuang tembakan gas air mata yang diikuti tembakan ke arah massa Toboko. 
Akibatnya, salah satu warga Toboko bernama Dedi Ridwan (29) tewas di TKP karena terkena tembakan di bagian kepala. Sementara salah satu warga Kelurahan Tanah Tinggi bernama Zulkifli (24) yang tergabung dalam massa Toboko juga ikut tewas lantaran ditabrak oleh truk Dalmas Sabhara Polres Ternate dan terseret sejauh kurang lebih 40 meter. Akibat tabrakan itu, bagian badan dan kepala korban mengalami luka kupas yang  serius. Selain Zulkifli, salah satu remaja, Fitra Riski (15) warga Kelurahan Kota Baru juga jadi korban tabrakan mobil Dalmas polisi. Akhirnya siswa SMP Al-Irsyad itu mengalami luka sobek di bagian kepala dan telinganya.
Menurut salah satu saksi mata, Alwi Alhadad (61) warga Kelurahan Toboko saat ditemui Malut Post di rumah duka Dedi Ridwan, mengaku, dirinya melihat langsung aksi penembakan yang dilakukan oknum polisi saat mengamankan bentrok.
”Saat mobil Dalmas tiba, polisi langsung membuang gas air mata ke arah warga Toboko, dan saya juga melihat ada dua orang anggota polisi yang berdiri jongkok dengan senjata lengkap, melepaskan tembakan ke arah pemuda Toboko,” kisahnya.
“Saat mereka menembak, saya melihat Dedi Ridwan langsung tergeletak di atas aspal. Saya saat itu merasa kasihan, langsung menghampiri Dedi dengan mengangkat kedua tangan saya, namun pihak kepolisian masih juga mengeluarkan tembakan ke arah saya. Sayapun langsung tak sempat menolong Dedi, karena saya takut kena tembakan, tapi saya sempat melihat Dedi kena tembakan di bagian pelipis atasnya,” ujar Alwi.
Dia juga menyesali dengan aksi anggota Dalmas Polres Ternate tersebut. “Kami rasa sesalkan sekali dengan aksi yang dilakukan itu, kenapa tidak membuang tembakan peringatan, tetapi langsung membuang tembakan gas air mata dan tembakan peluru tajam ke arah warga Toboko. Dan lebih sadis lagi, ada warga yang terseret menggunakan mobil Dalmas itu,” sesal Alwi.
Menyikapi aksi anggotanya, Kapolres Ternate, AKBP Kamal Bahtiar, menegaskan, pihaknya akan mengusut tuntas aksi penembakan yang diduga kuat dilakukan anak buahnya terbeut. “Bukti-bukti sementara kita kumpulkan, begitu juga dengan saksi-saksi. Mereka di antaranya 5 personel Dalmas, dan satu orang warga Toboko,” terang Kamal.
Dalam jumpa pers di Kantor Polres kemarin (10/1), Kamal justru membantah bahwa bukan anggotanya yang melakukan penembakan. “Intinya, kita sudah amankan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Amunisi yang digunakan anggota kami itu peluru karet,” bantah Kapolres.
Menurtnya, dari barang bukti yang didapatkan, tidak hanya  amunisi V2 Sabhara, yakni varaian yang dikhususkan untuk kepolisian melumpuhkan bukan membunuh.  “Dari barang bukti di lapangan, ada juga amunisi lain sehingga kita masih lidik,” kata Kamal.
Dia mengatakan polisi mengeluarkan tembakan peringatan karena dilempari massa. “Sementara penembakan di TKP kedua masih kita selidiki” terangnya.
Sementara, hasil visum terhadap korban Dedi, sebagaimana dilakukan tim Doker Polda Malut menyatakan, peluru yang menembus kepala Dedi adalah jenis peluru tajam. Namun, hal tersebut enggan dijelaskan Kamal dengan alasan penyelidikan.  “Masih diselidiki, kita tidak mau nantinya ada opini publik yang macam-macam,” tambahnya.
Dia mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan tim forensik Mabes Polri guna dilakukannya otopsi. ”Untuk identitas kelima oknum anggota, saya belum kantongi, jadi belum bisa saya beberkan,” katanya.
Hingga saat ini dua perbatasan tersebut masih mencekam, dan hanya dijaga TNI. Sebab, warga Toboko mengancam kehadiran polisi untuk melakukan penjagaan.
Sempat Tegang di Depan Mapolres.
Sementara sekitar pukul 16.00, sempat terjadi ketegangan di depan Mapolres Ternate, saat ribuan warga Toboko mengantarkan dua jenazah tersebut untuk dikebumikan di pekuburan Islam. Ketika itu Mapolres dijaga anggota TNI.
Saat warga berada di depan Mapolres, beberapa dari mereka melemparkan air mineral ukuran gelas. Anggota TNI berjaga sempat menenangkan warga. Saat warga mulai ditenangkan, justru muncul lemparan batu dari arah dalam Mapolres. Anggota TNI pun naik pitam kemudian balik menenangkan anggota polisi agar tidak melemparkan batu kearah warga. “Mereka itu sementara berduka, jangan lempar batu, itu akan memancing,”teriak seorang aparat kepada oknum polisi yang melemparkan batu.
Sontak, aksi polisi mengundang kemarahan anggota TNI, sehingga dua institusai ini nyaris bentrok. “Kalau begini, biarkan saja agar Polres dibakar,”teriak salah satu anggota TNI. 
Beruntung, emosi dua intitusi ini berhasil diredam komandan lapangan masing-masing.
Sementara itu, jalan raya di Kelurahan Toboko yang sempat ditutup beberapa jam, sudah dibuka sore kemarin. Hingga berita ini diturunkan, aktivitas di jalan raya Toboko berjalan normal. (dKc/MP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *