Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

Pasca Kemarau, Dishutbun Bakal Lakukan Pemeliharaan Hutan dan Perkebunan di Boltim

×

Pasca Kemarau, Dishutbun Bakal Lakukan Pemeliharaan Hutan dan Perkebunan di Boltim

Sebarkan artikel ini
Kadis Dishutbun Boltim DR Sony Waroka.

Boltim, detiKawanua.com – Solusi kedepan pasca musim kemarau panjang yang dinilai hingga kini terjadi Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), khususnya untuk lahan hutan dan perkebunan berada di Boltim yang mendapatkan dampak kekeringan, oleh Pemerintah daerah (Pemda) Boltim melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) telah merencanakan guna menyiapkan tindakan pemeliharaan kembali bagi lahan hutan dan perkebunan hingga sampai isinya.

Dikatakan kepala Dishutbun Boltim Sonny Waroka, seperti di sektor kehutanan berupa pemeliharaan 50 Hektare (Ha) lahan hutan lindung (HL), 50 hektar Hutan Produksi Terbatas (HPT) serta hutan mangrove sekitar 15 hektare yang telah ditanam pada tahun 2014 lalu. “Kita belum melakukan penggantian pohon yang kita tanam Tahun lalu, karena situasi saat ini masih musim panas. Jika sudah stabil musim hujannya tiba, maka kita mulai action,” ujarnya, kepada wartawan.

Lanjutnya, disamping berencana akan pemeliharaan Ratusan hektare lahan hutan Boltim, juga pihak Dishutbun pada tahun ini akan memberikan sekitar 50 ribu bibit tanaman jenis pala kepada seluruh petani yang telah mengajukkan proposal yang sudah ditetapkan dalam SK Bupati. “Pengadaan bibit sudah ditenderkan dengan pagu anggaran senilai Rp 550 juta, dan tinggal menunggu selesai musim kemarau atau cuaca kembali stabil dengan curah hujan, maka kami segera bagikan bibit pala tersebut. Tanah Boltim sangat cocok untuk ditanami pala, sebab sudah ada sejumlah petani di beberapa desa seperti Desa Dodap, Paret, Tombolikat, Jiko, Matabulu dan Modayag, yang memang sudah banyak yang bercocok tanam jenis tanaman pala,” ungkap Sonny (13/11).

Dirinya juga menuturkan, Pemda sangat mendorong masyarakat untuk menanam pala sebagai bentuk antisipasi menggantikkan kelapa yang notabene harganya kian hari kian merosot. “Kita punya dana rehabilitasi pohon kelapa, namun pada potensinya sekarang ini banyak warga yang sudah kurang meminati tanaman kelapa karena selain harganya rendah, untuk mencari pekerja (buruh) kelapa juga sudah susah. Selain itu, juga penghasilan harga kelapa yang sedikit harus dibagi pula dengan pekerjanya,” tuturnya.

Dia menambahkan, dalam proses melakukan penanaman buah pala itu sangatlah mudah dan praktis hingga dalam waktu pemeliharaannya hingga masa panen dari buah pala dapat dilakukan setiap saat. “Tanaman pala ini seperti coklat (kakao-red), yang bisa dipanen setiap minggunya. Dan untuk hasilnya pun bisa empat kali lipat dari harga cengkih yang hanya setahun sekali panen. Kami juga berencana melakukan rehabilitasi tanaman kakao. Karena, kakao memiliki potensi besar dengan harga yang stabil. Untuk saat ini rehabilitasi baru tanaman kopi yang usianya sudah ratusan tahun, kita lakukan sambung pucuk, hasilnya lumayan lebih baik dari kopi biasa,” terang Sonny, siang tadi saat bersua detiKawanua.com di Kantor DPRD Boltim. (Fidh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *