Manado, detiKawanua.com – Dualisme yang terjadi di tubuh Partai Golkar (PG) setelah dilaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) versi Agung Laksono di Ancol dan versi Aburizal Bakrie di Bali, akhirnya mendapat angin segar setelah Pengadilan Negeri Jakarta mencabut SK dan memenangkan munas Bali versi Aburizal.
Hal ini disampaikan Ketua DPD I PG Sulut, Stevanus Vreeke Runtu (SVR) ketika memberikan sambutan dalam acara memperingati HUT Golkar ke-51 yang dilaksanakan di Hotel Aryaduta Manado, Selasa (03/11) malam, yang dihadiri perwakilan pengurus DPD PKS dan sejumlah partai lainnya.
“Pak Aburizal yang meminta pencabutan SK yang dilakukan Pengadilan Negeri di Jakarta Utara agar memenangkan munas Bali,” tutur SVR.
Sementara itu, tambahnya, soal isu terkait keluarnya Golkar dari Koalisi Merah Putih (KMP), hanyalah isu yang tidak benar terjadi. Menurutnya, Golkar akan terus menunjukkan sikap konsisten sehingga tetap diperhitungkan oleh masyarakat.
“Kita menunjukan bahwa partai golkar akan terus konsisten sehingga golkar tetap diperhitungkan. Golkar tetap berada dalam KMP, meski ada isu yang mencuat soal keluarnya golkar dari KMP itu sama sekali tidak benar,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Raski Mokodompit sebagai ketua panitia pelaksana HUT Golkar ini, mengatakan, Partai golkar akan tetap solid meskipun ada oknum yang berusaha memecah belah.
“Meskipun ada oknum yang berusaha memecahkan Golkar, tetap saja tidak bisa karena selama pohon beringin masih berdiri kokoh maka kita tetap solid,” kata Raski dengan suara yang lantang. (Rifaldi Rahalus)
