Manado, detiKawanua.com – Manado yang merupakan Ibukota Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), sering terjadi pemadaman listrik. Terhitung semenjak akhir September hingga awal Oktober pekan ini, Kota Tinutuan ini sering terjadi pemadaman listrik.
Akibat pemadaman listrik tersebut, keluhan pun mencuat dan menjadi buah bibir masyarakat. Aprianto Sudarman (35), misalnya, warga Kelurahan Banjer Lingkungan II ini mengaku, dari total sebelas kecamatan di Manado hampir seluruhnya mengalami pemadaman listrik hampir setiap harinya. Sementara, menurutnya, setiap bulan pembayaran listrik tidak pernah terlewatkan.
“So satu minggu ini ja mati lampu trus. Bukan cuma di Banjer, ternyata samua kecamatan di Manado mati listrik. Nintau apa depe masalah pada hal setiap bulan torang bayar trus ini lampu,” kata Aprianto, Senin (12/10) kemarin.
Persoalan ini tidak saja dialami masyarakat Kota Manado, namun keluhan ini justru dialami dan dilontarkan Ferry (38), warga Desa Kima Bajo, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara (Minut). Menurutnya, jadwal yang ditetapkan PLN untuk Desa Kima, dalam kurun waktu satu minggu akan terjadi pemadaman listrik. Ternyata, dalam pekan ini sudah tiga hari berjalan terjadi pemadaman listrik.
“Jadwal yang ditetapkan pihak PLN, setiap satu pekan listrik akan padam. Kenyataannya tidak, so tiga hari ini mati lampu dari siang sampe malam,” kata Ferry, dengan dialek Manado.
Sebelumnya, Fraksi Golkar DPRD Sulut menegaskan, menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Desember mendatang tidak harus terjadi pemadaman listrik
Hal ini diutarakan Rasky Mokodompit, selaku juru bicara dalam rapat paripurna DPRD saat penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Sulut, DR.Sinyo Harry Sarudajang (SHS).
“Atas nama Fraksi Golkar, kami menghimbau agar menjelang Pilkada Desember mendatang, tidak terjadi pemadaman listrik,” kata Anggota Legislatif (Aleg) dapil Bolaang Mongondow, belum lama ini. (Rifaldi Rahalus)
