Aditya Didi Moha. (Ist)
Bolmong, detiKawanua.com – Anggota DPR RI, Aditya Didi Moha (ADM), memgungkapkan, melalui sektor riill kelas menengah ke bawah, Ia masih optimis akan bergerak, meski melihat Rancangan Undang-undang APBN 2014, yang telah disetujui anggota DPR RI, masih menyisakan beberapa catatan.
Menurut aggota Komisi XI DPR RI, Aditya sapaan akrab ADM, jika ini terus dijaga maka upaya pemerintah melalui dirjen pajak untuk melakukan ekstensifikasi pajak dan menggenjot bea-cukai, akan berjalan baik.
“Nah, yang kami lihat letak masalah kenapa belanja selalu di atas pendapatan, karena sumber pembiayaan yang terbatas. Sementara kita harus terus membangun,” jelas Didi Moha, dilansir melalui jawapos.com.
ADM mengakui, untuk menambah sumber pembiayaan amat sulit di tengah pusaran kelesuan dan tekanan ekonomi. Namun, cara yang bisa dilakukan pemerintah adalah fokus untuk menggenjot sumber penerimaan pajak. Karena melihat potensi masi luas.
“Asalkan jangan terkesan mencari-cari celah. Pemerintah harus tetap menjaga stabilitas dan kepercayaan pelaku usaha. Tugas pemerintah harus menjaga persepsi industri serta civil society,” katanya.
diketahui, target APBN-P tahun 2014, dibacakan Badan Anggaran (Banggar) DPR, Jazilul Fawaid, ialah realisasi pendapatan negara dan hibah sebesar Rp1.550,49 triliun atau sekitar 94,81 persen.
Sementara, realisasi belanja negara jauh melampaui pendapatan sebesar Rp1.777,18 triliun atau sekitar 94,69 persen dari APBN-P 2014. Dengan sendirinya terjadi defisit anggaran sebesar Rp.226,69 triliun.
Sehingga, total menutup defisit APBN sebanyak Rp.248,89 itu dibutuhkan terobosan yang tetap terukur dan sesuai dengan beban anggaran negara.
“Untuk itu, dibutuhkan terobosan baru yang sesuai dengan beban anggaran,” tutup ADM, putra asli Bolmong yang mewakili Rakyat tampil di DPR RI. (*/Tri)
