Manado, detiKawanua.com – Warga Malalayang Satu Barat khususnya yang berada di Jalan Sea, mengalami peristiwa yang cukup menyedihkan pada Sabtu, (11/06) pagi ini sekitar pukul 03.00 WITA.
Pasalnya, PLN yang dianggap bisa menjadi sandaran masyarakat, dengan tidak ada pemberitahuan pun mengalami gagguan atau ‘Mati Lampu’.
Akibatnya, Ibu Itha salah seorang warga Jalan Sea mengalami luka bakar (melepuh,- red) saat tengah menyediakan makan sahur. Ketika dikonfirmasi oleh detiKawanua.com, warga yang berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga ini memberikan keterangan dengan penuh sesal terhadap “Aladin”, ((julukan yang diberikannya kepada PLN,- red).
“Sampe hati do’eh ni Aladin, dimana dia kang? Torang ini masyarakat yang ada menjalankan ibadah puasa, ni lampu dorang kase mati-manyala dari Jumat malam sama deng lampu diskotik. Serta sekarang torang ini mo ba Sahur, pi kase mati lampu. Akhirnya kita ta siram deng Air Panas,” keluhnya, sembari menjelaskan tidak pernah telat bayar lampu.
Pemadaman Listrik yang tiba-tiba ini, membuat warga kecewa. Dikarenakan ini adalah waktu yang sangat penting. “Apa musti luka parah masyarakat baru mo kase manyala ni lampu?,” tambah Ibu dari dua anak ini dengan kesal, sambil memegang tangannya yang kesakitan dan kemerahan akibat tersiram air panas tadi.
Di lain tempat, seorang pria Sebut saja Roland (nama samaran,- red) membenarkan kejadian ini. Pria yang tinggal masih di daerah Malalayang Satu Barat ini pun angkat bicara.
“Harusnya pihak terkait, dalam hal ini PLN, lebih mantap lagi untuk mengantisipasi kejadian-kejadian seperti ini. Saya tidak berpuasa, namun sedih karena acara Ulang Tahun saja tidak mau terkacaukan dengan Lampu Mati, apalagi rekan-rekan yang menjalankan ibadah puasa. Sahur itu yang saya tahu adalah sangat penting untuk dilaksanakan”, ujarnya sesal.
Ketika ditanya soal berapa kali mengalami pemadaman dalam sebulan terakhir, warga ini hanya bisa menarik napas panjang dan berkata ‘SELALU’ dengan kesalnya. (Shy)