Boltim, detiKawanua.com – Dimusim penghujan ini, angka kasus pasien penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), dinilai meningkat.
Hal ini dikatakan, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boltim, Saifudin Gobel seperti ia jelaskan bahwa sebanyak 64 pasien positif DBD yang tersebar di Kabupaten Boltim “Sekarang sudah 64 pasien yang ditangani Dinas kesehatan. Untuk pasien DBD di Kecamatan Kotabunan 3 orang, Tutuyan 17 orang, Motongkad 2 orang, Nuangan 2 orang, Mooat 16 orang, Modayag 7 orang dan Modayag Barat 17 orang,” sebutnya.
Terkait peningkatan pasien DBD, kata Saifudin, pihaknya saat ini sedang melakukan langkah-langkah pencegahan wabah DBD di wilayah Boltim yaitu salah-satu upaya yang dilakukan adalah, dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) disemua wilayah “Saat ini, kami keluarkan surat intruksi yang akan diberikan kepada seluruh Camat dan Kepala Desa (Sangadi-red), serta akan fokus pada lintas sektor agar pada setiap hari Jumat, akan melakukan kerja bakti sekaligus melakukan pemberantasan sarang nyamuk, yang menurunkan tim dari Bidang Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Boltim, untuk melakukan fogging di beberapa tempat hingga sampai ke pemukiman warga radius 50 meter. Selain melakukan fogging, kami juga memberikan Abatisasi atau obat untuk membunuh jentik nyamuk, di tempat-tempat saluran air atau penampungan air warga,” terangnya, melalui Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Boltim, (24/8/2022).
Ia juga berharap, dimusim penghujan ini masyarakat dapat melakukan gerakkan 3M yakni Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat penampungan air, Mengubur barang bekas “Kami menghimbau kepada masyarakat, agar dapat menguras wadah air seperti bak mandi supaya telur atau jentik nyamuk mati. Menutup rapat semua wadah air, agar nyamuk tidak dapat masuk dan bertelur. Serta, mengubur atau memusnakan semua barang bekas yang dapat menampung air hujan, supaya tidak menjadi sarang dan tempat bertelur nyamuk. Juga bersihkan selokan dari sampah dan selalu hidup sehat germas,” imbaunya, berpesan
(Fidh)