Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

Program Rutin, DLH Boltim Kembali Pantau 5 Titik Kualitas Air

×

Program Rutin, DLH Boltim Kembali Pantau 5 Titik Kualitas Air

Sebarkan artikel ini

Kabid Pengendalian Pencemaran Lingkungan DLH Boltim, rogram Rutin, Reza Ani. 


Boltim, detiKawanua.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), di tahun ini kembali berencana untuk melakukan pemantauna kualitas air, yang sebelumnya di awal 2019 program ini sudah dilakukan dari sejumlah titik air.

Kepala DLH Boltim Sjukri Tawil melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pencemaran Lingkungan Reza Ani S.Si menyebutkan, bahwa soal pemantauan kualitas air sudah menjadi program rutin DLH. Di awal tahun ini kita telah memantau sejumlah titik air.

“Iya sudah ada hasil laboratorium dari 6 titik air kita pantau. Hasilnya, tidak ada masalah. Semuanya memenuhi baku mutu,” ujarnya.

Lanjutnya, dalam waktu dekat ini hingga akhir tahun, kita akan memantau kualitas air di 5 titik sungai serta danau, yakni Sungai Desa Molobog, Sungai Nuangan, Sungai Modayag kemudian Danau Bunong Desa Togid, dan Danau Moaat. Rencananya dalam waktu dekat sampai akhir 2019 ini,” jelas Reza kepada detiKawanua.com.

Ini agenda rutin DLH Boltim, yang masuk dalam jadwal program juga ada pemantauan insidentil.

“Kita punya dua macam pemantauan, yaitu insidentil serta jadwal program rutin. Untuk insidentil artinya jika ada aduan warga terkait kualitas air atau terindikasi semisal ada ikan sungai yang mati, maka kita segera turun lapangan di mana lokasi atau titik sungai dimaksud langsung dipantau. Kami minta masukan warga tentang lokasi titik air sungai atau danau yang perlu dilakukan pemantauan kualitas  mengenai baku mutu air,” papar Reza di ruang kerjanya sembari mengimbau, Jumat (16/08).

Adapun sungai sudah terpantau, kata Reza, yaitu Sungai Desa Paret, Desa Buyat, Motongkad, air baku Kotabunan dan PDAM Kotabunan, tidak bermasalah, semua memenuhi baku mutu.

“Untuk Sungai Motongkad, belum ada hasil uji laboratorium atau Water Laboratorium Nusantara (WLN) Manado. Kita masih menuggu  hasilnya,” ucapnya siang tadi.

(Fidh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *