
“Terima kasih kepada narasumber yang hadir terlebih kepada World Council of Churches dan delegasi dari Christian Conference in Asia serta delegasi dari luar negeri yang telah bekerjasama dengan pemerintah provinsi Sulawesi Utara dalam mensukseskan acara ini,” kata Gubernur.
“Kesadaran kita sebagai warga gereja, bagaimana berperan dalam politik dan apa yang kita perbuat atau dilakukan untuk masyarakat bukan apa yang didapat,” kata Gubernur.
Lanjutnya, karakteristik Indonesia sebagai negara adalah luas wilayahnya, negara kepulauan dan kemajemukanya, begitu juga Sulut terdiri dari berbagai agama, suku, bahasa dan budaya untuk itu diperlukan suatu konsepsi, kemauan dan kemampuan yang kuat dan dapat menopang kebesaran dan kemajemukan itu.
“Para pendiri bangsa berusaha menjawab tantangan tersebut dengan melahirkan sejumlah konsep kebangsaan dan kenegaraan yaitu Empat Pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik indonesia dan BhinekaTunggal, harus kita mantapkan demi harmonisasi kehidupan termasuk dalam implementasi kebijakan dan kerja pemerintah secara adil dan bersama untuk menjaga kerukunan dan kesejahteraan bersama,” tutup Gubernur.
Adapum dalam acara tersebut Gubernur membagikan buku karya tulisnya kepada seluruh peserta dengan judul ‘Politik Sebagai Sarana Keselamatan’. Dimana, tampil sebagai narasumber dalam acara tersebut, Drs Theo Sambuaga, Prof. Gayus Lumbuun, Saut Situmorang dan Prof Sri Adiningsih. Turut hadir mendampingi Gubernur juga Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, Sekprov Sulut Edwin Silangen beserta para Pejabat Eselon II dilingkup Pemprov Sulut. (tim)
(IsJo)