(foto:ist)
Sulut, detiKawanua.com – Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) segera memiliki Laboratorium (lab) Biomolekuler berstandar Biosafety Level 2 plus WHO yang terbesar se-Indonesia Timur, dengan kapasitas kemampuan pemeriksaan sebanyak 1.000 sampel per hari.
Adapun nanti keberadaan lab ‘super canggih’ itu di Sulut, merupakan bentuk komitmen dari Gubernur Olly Dondokambey di sektor kesehatan terutama dalam percepatan penanganan Covid19, serta dapat ‘mendeteksi’ bermacam jenis penyakit biomolekuler lainnya seperti kanker, penanda tumor hingga penyakit yang tergolong berat lainnya.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Daerah Sulut, Steve Kepel yang mewakili Gubernur Olly pun menjelaskan bahwa laboratorium tersebut berlokasi di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado dan anggarannya bersumber dari dana hibah APBD Provinsi Sulut.
“Nantinya untuk kemampuan SDM (Sumber Daya Manusia) yang ditempatkan di laboratorium biomolekuler itu juga telah diakui badan kesehatan dunia,”
kata Kepel, Selasa (8/9/2020).
“Laboratorium ini memiliki luasan dan jumlah ruangan terlengkap se-Indonesia Timur dengan memiliki SDM yang tersertifikasi internasional dan diakui oleh CDC US dan WHO,” tambahnya.
Adapun untuk kesiapan pengoperasian perdana laboratorium itu, Kepel pun memastikan setelah peralatan yang dikirim dari Jakarta tiba di Manado.
“Peralatan untuk laboratorium dikirim dari Jakarta. Nanti kalau sudah diterima semua tentunya laboratorium siap diresmikan penggunaannya,” pungkasnya. (mild/*)