Kepala Sekolah SMK N 1 Tenga Hendriek Pelle SPd.
Minsel, detiKawanua.com – Masa Orientasi Sekolah sudah selesai dengan baik dan Sekarang masuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Siswa dengan sistim Dalam Jaringan (Daring) dan juga Luar Jaringan (Luring) sesuai dengan Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 yang memperkuat Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19).
Hal ini dikatakan Kepala Sekolah SMK N 1 Tenga Hendriek Pelle SPd, kepada media ini Selasa ( 21/07 ), Pelle yang sudah 3 Tahun melaksanakan tugas Sebagai Kepsek di Sekolah yang Sumber Daya Manusianya ( SDM ) tak mau tertinggal dari Sekolah Sederajat lainnya justru melalui kepemimpinan dari tangan dingin Kepsek berdarah Lolombulan Makasili yang berjiwa muda ini ,selalu mengutamakan SDM dikaga, baik Guru-guru maupun Siswa.
“Memang sesuai petunjuk dan sosialisasi mengenai protokol kesehatan harus tetap dilakukan demi menjaga keselamatan dan kesehatan para siswa maka sekolah menerapkan sistem online atau virtual tanpa tatap muka langsung ,Sistem ini juga dikenal dengan sistem pembelajaran daring atau metode belajar yang menggunakan model interaktif berbasis internet dan Learning Manajemen System (LMS), lewat menggunakan aplikasi Zoom, Google Meet, dan lainnya.” ucap Hendriek
Lanjut kepsek yang suka bercanda ,ada juga sistem pembelajaran Luring yang merupakan sistem pembelajaran tatap muka dengan guru Misalnya belajar melalui buku pegangan siswa dan tenaga pengajar Ini juga penting.
Menurut salah satu teknisi dan juga Operator sekolah Belajar secara daring tentu memiliki tantangannya sendiri. Berbeda dengan Luring, bukan hanya membutuhkan suasana di rumah yang mendukung untuk belajar, tetapi juga koneksi internet yang memadai. Namun, proses pembelajaran yang efektif juga tak kalah penting. Maka diperlukan managemen waktu dan tatap muka yang intens dengan menerapkan protokol kesehatan.
Adapun siswa baru yang masuk Tahun ajaran ini berjumlah 54 dengan jumlah keseluruhan 206 Siswa dengan jumlah pengajar dengan dua Tata usaha maka total 19 Guru dan staf.
( Vandytrisno )