Kepala Dikbud Boltim, Yusri Damopolii.
Boltim, detiKawanua.com – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Boltim, kembali mengaktifkan aktivitas belajar-mengajar untuk siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Dikatakan, Kepala Dikbud Boltim, Yusri Damopolii bahwa diaktifkannya kegiatan belajar-mengajar sekolah di Boltim sudah melalui proses kajian yang panjang, dengan merujuk pada perkembangan penanganan covid-19 di Boltim, yang sampai saat ini dalam siatusi aman atau zona hijau.
Disamping itu, lanjut Yusri, kami juga melihat bahwa keberadaan siswa-siswi SD dan SMP ini tidak ada dari luar daerah. “Semua siswa adalah penduduk Boltim, mereka tinggal di Boltim. Sehingga, kami meyakini mereka siswa-siswi dalam kondisi sehat. Dan hari pertama masuk sekolah dilakukan pemeriksaan suhu tubuh semuanya dalam keadaan sehat,” terangnya.
Sehinga, lanjut Dia tuturkan, ini yang menjadi keyakinan pihaknya, bahwa SD SMP bisa dibuka kembali tapi tetap menerapkan protokol kesehatan. “Setiap sekolah di Boltim wajib menyediakan tempat cuci tangan dimasing-masing kelas, itu wajib. Harus ada handsanitizer, jarak tempat duduk diatur 1,5 meter, mulai dari guru sampai siswa-siswi harus memakai masker. Semua fasilitas pendukung dalam rangka pencegahan Covid-19 harus disediakan,” jelas Yusri, pada Senin (8/06).
Yusri menambahkan, proses belajar-mengajar baru berlaku bagi siswa-siswi SD dan SMP hari ini Senin (8/06), sedangkan untuk PAUD dan TK belajar dari rumah. Untuk sekolah SD, SMP proses belajarnya sesuai arahan Bupati Boltim dilakukan dua shift.
“Kalau SD, kelas rendah masuk pagi dan kelas tinggi masuk siang. Demikian juga untuk SMP ada yang masuk pagi dan ada juga masuk siang. Juga tidak ada jam istrirahat. Ini diterapkan guna mengantisipasi penumpukan siswa-siswi di sekolah. Hingga mereka pulang sekolah, diawasi oleh semua guru di sekolah masing-masing,” ungkapnya.
Terkait dengan guru yang ada masih berada diluar Boltim, dirinya menjelaskan, sejak minggu kemarin pihak Dikbud Boltim telah menurunkan surat kepada semua Kepala Sekolah, guna memerintahkan semua guru yang ada diluar daerah untuk kembali ke Boltim.
“Saya tegaskan, sebelum mereka kembali wajib meminta surat keterangan sehat dari dokter di daerah mereka masing-masing. Dan ketika tiba di Boltim maka wajib memeriksa kesehatan kembali ke Puskesmas terdekat, setelah itu mereka wajib melakukan karantina mandiri selama 14 hari,” tegas Yusri, kepada awak media ini melalui telepon seluler (HP).
(Fidh)