Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

Pemprov Sulut Bakal Atasi Kebakaran Lahan Lewat Jalur Udara

×

Pemprov Sulut Bakal Atasi Kebakaran Lahan Lewat Jalur Udara

Sebarkan artikel ini
Pj. Gubernur Sulut Dr Sony Sumarsono dan Komandan Lanudsri (Danlanudsri), Kolonel Pnb Djoko Tjahjono saat Mengadakan Konferensi Pers.
Manado, detiKawanua.com – Kebakaran lahan di sejumlah daerah di Sulawesi Utara (Sulut), hingga menyebabkan terganggunya lalu lintas penerbangan akibat tertutupi kabut asap, menjadi PR bagi Pj Gubernur Sulut Dr Sony Sumarsono.

Situasi ini diperparah dengan kiriman kabut asap tebal akibat kebakaran lahan besar di daerah Kepulauan Obi Kabupaten Halmahera Timur.

Pemprov Sulut pun mengambil langkah cepat dengan penanggulangan kebakaran lahan di wilayah Sulut lewat jalur udara. Bekerjasama dengan Pangkalan Udara Angkatan Laut Sam Ratulangi (Lanudalsri), bakal menerjunkan sejumlah Alutsista Udara milik TNI. Hal ini seperti diungkapkan Pj. Gubernur Sulut Dr Sony Sumarsono saat konferensi pers bersama Komandan Lanudsri (Danlanudsri), Kolonel Pnb Djoko Tjahjono di Lanud Sam Ratulangi Manado, Jumat (23/10) siang.


“Berkoordinasi dengan Menteri Kehutanan RI, Kami (Pemprov Sulut) bekerjasama dengan Lanudsri dibawah komando Kolonel Pnb Djoko, siap melakukan operasi penanggulangan bencana kebakaran lahan lewat Udara,” jelas Sumarsono.

Lebih lanjut Pj Gubernur ini menjelaskan, luas lahan di Sulut yang ludes terbakar hingga saat ini mencapai belasan ribu hektar. “Laporan minggu kemarin itu sekitar 4.000 Hektar, namun luas lahan yang terbakar hingga hari ini, telah mencapai 18.000 Hektar, sehingga memang Sulut khususnya Kota Manado sudah diselimuti kabut asap. Maka pemadaman api diluas lahan ini akan terfokus di ketinggian 1200 kaki,” terangnya.

Komando operasi tanggap darurat akan terpusat di Gedung VIP Lanud Sam Ratulangi, dan fokus pemadaman tahap awal, menurut Pj Gubernur Sumarsono, tertuju di Gunung Klabat. “Komando operasi  akan terpusat di lantai 2 gedung VIP Lanud Sam Ratulangi, dan pemadaman tahap awal terfokus di Gunung Klabat,” ujar Sumarsono. (Rafsan Damopolii)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *