Manado, detiKawanua.com – Di akhir masa jabatan Walikota Manado GS Vicky Lumentut, rupanya ada jajaran Pemerintahan Kota (Pemkot) Manado yang usil dan seakan-akan tidak bekerja secara profesional sesuai tupoksi yang diemban.
Hal ini terbukti setelah Keluarga Almarhumah Vintje Kapulu datang dan mengadu ke Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Manado, Kamis (05/11) siang tadi.
Setelah tiba di Kantor DPRD, keluarga tersebut langsung menyampaikan tindakan yang tak sepatutnya dilakukan oleh Lurah Ternate Baru yakni Iskandar Polontalo terkait dana duka.
“Kami mengalami kedukaan hampir sebulan yang lalu. Namun, dana duka kami belum juga dicairkan pihak kelurahan dengan alasan yang berbelit-belit,” kata Sarini, selaku pihak keluarga duka yang merasa dirugikan.
Selain itu, dalam pengaduan, Sarini juga menjelaskan bahwa Polontalo sempat melontarkan kalimat menantang terhadap Walikota Lumentut.
“Kami (Keluarga, red) mengatakan akan melaporkan tindakannya kepada Walikota. Kemudian Lurah menjawab, ‘Saya tidak takut, dekengan saya lebih kuat dari Walikota’,” tambahnya.
Melihat – mendengar keluhan itu sebagai masalah urgen yang butuh penanganan, Anggota legislatif (Aleg) DPRD Kota Manado, di antaranya Arthur Paath, Roy Maramis, dan Robert Tambuwun, langsung memberikan surat panggilan kepada Lurah Ternate Baru tersebut.
“Setelah mendengar keluhan mereka tadi (keluarga Almarhumah Vintje Kapulu), kami selaku Dewan, langsung membuat surat panggilan serta menghubungi Camat Singkil untuk dimintakan keterangan,” tegas Maramis.
Sebagai lurah, tambah Maramis, mestinya Polontalo berlaku arif dan bijak terhadap warga, bukan sebaliknya malah mempersulit dengan hal – hal yang tidak semestinya ia lakukan.
“Hal ini menandakan, tidak ada lagi hubungan dialektis (timbal balik) antara Pemkot sebagai pengayom, dan masyarakat yang diayomi,” sesalnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, Lurah Iskandar Polontalo belum bisa dikonfirmasi terkait tudingan tersebut. (Taufiq Murit)