Manado, detiKawanua.com – Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdatul Ulama (LKK-NU) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Workshop dengan mengambil tema “Strategi Kebudayaan Sulawesi Utara Menuju Indonesia Emas 2045”, Sabtu (31/08/2024) di Hotel Four Point, Kota Manado, dengan menghadirkan sejumlah pemerhati Kebudayaan di Sulut.
Dijelasakan Plt. Ketua LKK-NU Sulut, Sri Wahyuni Mokodompit bahwa kegiatan ini melibatkan 70 Peserta dari berbagai Organisasi Kemasyarakatan, Kebudayaan serta Mahasiswa.
“Ada dari Gusdurian, Organisasi adat Sulut serta Mahasiswa yang diundang untuk hadir dalam diskusi Kebudayaan ini,” jelasnya ditemui usai Workshop.
Sementara itu Wakil Ketua PW NU Sulut Midun Loho mengatakan, Workshop ini digelar sebagai bentuk keresahan atas kondisi Warisan Kebudayaan di Sulut yang mulai mengalami penurunan.
“Ada Budaya yang bersifat Seni di Sulut, ini makin hilang, makanya lewat kesempatan ini NU ingin mendorong agar Kebudayaan ini diangkat lagi. NU, khususnya akan terus berdiri dengan Masyarakat untuk kita gaungkan soal Budaya kita yang ada di Sulut ini,” ungkapnya seraya berharap kedepan bisa dilakukan pagelaran Budaya yang melibatkan seluruh elemen Masyarakat, dalam bentuk Parade Kebudayaan Sulut, mulai dari tarian Maengket serta Warisan Kebudayaan lainya untuk memberikan gairah kepada Generasi Muda untuk kembali akrab dengan Kebudayaan Sulut.
Ia menyebutkan, jika Warisan Kebudayaan Sulut tidak kembali diangkat, maka bisa jadi dalam 5 hingga 10 Tahun kedepan bisa hilang.
“Bisa jadi Anak-anak kita sudah tidak kenal lagi dengan warisan Budaya kita yang ada di Sulut. NU akan terus berupaya menopang agar Kebudayaan di Sulut terus dilestarikan,” katanya.
Sedangkan Rendra Kusuma Wijayah, Tim Diskusi Publik dan Komunikasi Dirjen Kebudayaan, Kemendikbud RI, yang hadir dalam Workshop tersebut mengungkapkan, selama ini Kemendikbud terus berupaya melaksanakan kegiatan yang melibatkan Masyarakat Luas dalam upaya kemajuan Kebudayaan di Indonesia.
“Kemendikbud telah banyak melakukan upaya-upaya dan kegiatan dengan masyarakat, komunitas untuk kemajuan Kebudayaan. Muda-mudahan kedepan bagi fasilitator Kemendikbud agar terus berupaya memajukan Kebudayaan, sebab Kebudayaan merupakan pilar utama Bangsa,” ujarnya.