Bolmong,detiKawanua.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Kepala Dinas Pertanian dan
Peternakan (Dispertanak) Bolmong Ir Taufik Mokoginta mengimbau kepada para
petani untuk memprioritaskan penggunaan pupuk organik.
Peternakan (Dispertanak) Bolmong Ir Taufik Mokoginta mengimbau kepada para
petani untuk memprioritaskan penggunaan pupuk organik.
Menurut Taufik, proses alami sangat diperlukan pada
pola pengembangan tanaman, sehingga diharapkan kepada para petani untuk
memprioritaskan penggunaan pupuk organik. “Saat ini kami sedang menggenjot
pertanian yang menggunakan pupuk organik. Dengan menggunakan pupuk ini dapat
menjamin kesehatan tumbuhan yang dikembangkan,” kata Kadis Dispertanak Bolmong.
pola pengembangan tanaman, sehingga diharapkan kepada para petani untuk
memprioritaskan penggunaan pupuk organik. “Saat ini kami sedang menggenjot
pertanian yang menggunakan pupuk organik. Dengan menggunakan pupuk ini dapat
menjamin kesehatan tumbuhan yang dikembangkan,” kata Kadis Dispertanak Bolmong.
Lanjut Mokoginta, penggunaan pupuk organik tidak
beresiko tinggi, melainkan dapat menjaga kesuburan tumbuhan sekaligus tidak
membahayakan para petani. “Untuk itu, pemanfaatan pupuk organic ini sangat
diharapkan,” ujar Taufik.
beresiko tinggi, melainkan dapat menjaga kesuburan tumbuhan sekaligus tidak
membahayakan para petani. “Untuk itu, pemanfaatan pupuk organic ini sangat
diharapkan,” ujar Taufik.
Sementara itu, Wakil Bupat Bolmong, Yanny Ronny Tuuk
STh MM, mengatakan, program ini untuk menurunkan penggunaan pupuk pestisida
yang memberikan dampak kesehatan petani. Sehingga, penggunaan pupuk organik
sudah diterapkan pada pertanian padi. “Ini sudah diprogramkan dan dicanangkan
tujuannya menghasilkan produksi pertanian yang alami,” kata Tuuk. (Tri
Saleh)
STh MM, mengatakan, program ini untuk menurunkan penggunaan pupuk pestisida
yang memberikan dampak kesehatan petani. Sehingga, penggunaan pupuk organik
sudah diterapkan pada pertanian padi. “Ini sudah diprogramkan dan dicanangkan
tujuannya menghasilkan produksi pertanian yang alami,” kata Tuuk. (Tri
Saleh)












