Sulut, detiKawanua.com –
Legislator Sulut, Julius Jems Tuuk menyampaikan aspirasi Petani beras Bolmong Raya (BMR) di depan Gubernur Sulut saat Rapat Paripurna LKPJ yang di pimpin Ketua DPRD Sulut Fransiscus Andi Silangen, Senin (29/03).
Politisi Dapil BMR ini menyampaikan, dirinya mendapat masukan dari Petani untuk menitipkan aspirasi terkait isu import beras.
“Tolong sampaikan pada Gubernur dan Pimpinan DPRD, sampai dengan hari ini Petani yang ada di BMR khususnya Petani padi dan beras yang berada di Dumoga Raya, dimana suport Gubernur lewat dinas pertanian yaitu Bpk Ir. Novly Wowiling dinilai Petani sudah maksimal,” kata Jems Tuuk, meneruskan aspirasi Petani.
Tetapi ketika panen melimpah, lanjut Jems Tuuk, tiba-tiba ada informasi negara melakukan import beras. Impor beras ini pasti akan memberikan dampak terhadap penumpukan beras.
“Secara otomatis harga beras akan menurun. Ini yang menjadi kekwatiran petani dan pengusaha. Mereka bilang kepada saya, tolong sampaikan kepada Gubernur agar Sulut menolak impor beras,” tambahnya.
Sekertaris Komisi IV DPRD Sulut ini juga telah menyampaikan kepada para Petani, Gubernur sangat konsen pada pertanian. Karena visi pemerintah OD-SK adalah berdikari di bidang ekonomi dan Misinya yang menjadi urutan pertama mewujudkan kemandirian ekonomi dengan memperkuat bidang pertanian.
“Tetapi mereka bilang, sampaikan kepada bapak Gubernur. Mereka lebih senang suara mereka saya sampaikan ke bapak Gubernur,” ungkapnya.
Kesimpulannya, yang menjadi kekhawatiran Petani jangan sampai Gubernur berusaha mendorong petani di Sulut, sedangkan negara tetap melakukan impor beras.
“Kami khususnya menanam padi di BMR, tapi negara panen di Vietnam dan Thailand. Itu yang menjadi kekhawatiran Petani di BMR yang notabenenya mereka mencintai pak Gubernur,” tandasnya.
Enda
Paripurna LKPJ Gubernur, Jems Tuuk Sampaikan Aspirasi Petani Beras BMR
