Boltim, detiKawanua.com – Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), tahun ini melakukan sejumlah pekerjaan jalan maupun peningkatan jalan desa. Diantaranya, peningkatan jalan pantai desa Tombolikat Induk kecamatan Tutuyan.
Kepala Dinas PUPR Boltim, Harris Sumanta saat disambangi diruang kerjanya terkait pekerjaan tersebut mengatakan, saat ini pekerjaan fisiknya sudah 45 persen. Tahun ini, ada tiga paket pekerjaan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp 20 miliar. Nah, itu kita gunakan pada infrastruktur peningkatan jalan di desa khususnya di Ibu kota Boltim. Diantaranya, pekerjaan peningkatan jalan pantai Tombolikat.
“Untuk volume pekerjaan jalan pantai di Tombolikat yakni panjang 1100 meter, lebar jalan 7 meter menuju pantai dari titik 0 jalan utama. Kemudian, ada jalan tembus kantor desa Tombolikat Selatan 665 meter. Dan sekitar 425 meter dari titik O jalan raya desa Tombolikat selatan menuju jalan pantai Tombolikat dengan lebar sekira 3,5 meter. Semuanya aspal hotmix dengan ketebalan sekira 4 Cm. Untuk total panjang keseluruhan 2,5 Kilo meter (Km) dengan anggaran sebesar Rp 7,915.834.761 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Waktu pekerjaan 210 hari kalender,” papar, Harris, Kamis (05/11).
Namun, kata Harris, pekerjaan jalan tersebut diberikan kompensasi waktu batas keterlambatan pekerjaan terkait adanya kesiapan lahan. Sebab, ada beberapa titik yang memang butuh negosiasi dengan pemilik lahan. Misalnya ada sejumlah lahan atau kintal rumah warga, bahkan pagar SMP 1 Tutuyan di Tombolikat yang masuk dalam ukuran lebar jalan, itu kita kembali lakukan negosisi walaupun, sebelumnya sudah dilakukan. Tetapi dinilai belum dapat kesepakatan. Kita akan temui warga pemilik dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Boltim dalam waktu dekat terkait pagar SMP dimaksud.
“Kita optimis, pekerjaannya berakhir pada Desembaer 2020 akan selesai. Untuk pekerjaan jalan yang masuk dari Tombolikat Selatan ke jalan pantai, kita upayakan kembali melakukan nego ke pemilik lahan serta pihak Dikbud Boltim. Semoga tidak ada kendala agar dapat terwujud pembangunan wajah ibukota Boltim,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dikbud Boltim, Yusri Damopolii mengatakan, bahwa soal pagar SMP tak ada masalah.
“Pagar SMP adalah aset pemerintah, dan pekerjaan jalan tersebut juga aset pemerintah. Jadi nantinya, pihak Dikbud Boltim akan bangun kembali pagar sekolah dengan panjang sekitar 50 meter setelah pekerjaan jalan selesai. Beberapa waktu lalu kita sudah ada koordinasi dengan Kepala Dinas PUPR Boltim yang sebelumya. Soal pagar tak ada persoalan,” jelas Yusri, kepada media ini Kamis siang tadi.
(Fidh)