Minahasa, detiKawanua.com – Solidaritas Kelelondey Memanggil (SKM) terus berupaya menjaga dan mempertahankan tanah mereka, yang saat ini tengah berkonflik dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Kali ini kembali dibuktikan dengan didirikannya posko SKM, di wilayah perkebunan yang menjadi pemasok hortikultura di Sulawesi Utara (Sulut), Minggu akhir pekan lalu.
Kegiatan peresmian ini diawali dengan ibadah syukur yang berlangsung dengan hikmat. Injilia Palar, S.Th., selaku khadim dalam khotbahnya berharap, agar posko ini bisa menambah spirit perjuangan para petani Kelelondey.
“Semoga perjuangan ini berbuah hasil dan petani bisa mendapatkan hak-haknya atas lahan perkebunan Kelelondey. Selalu andalkan Tuhan dalam setiap perjuangan,” pintah pemudi desa Ampreng itu.
Sementara, Koordinator SKM, Romel Manaroinsong mengatakan tujuan pembentukan posko ini untuk lebih mendekatkan diri dengan para petani.
“Kami berharap Posko ini bisa menjadi tempat berteduh para petani, juga tempat berbagi cerita dan informasi,” terangnya.
Selain itu, ia juga menambahkan untuk mengawasi aktivitas TNI di atas lahan Kelelondey, yang sebelumnya sudah dilarang oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa.
“Terbukti hari ini, TNI masih melakukan latihan di lahan Kelelondey. Bahkan, ada bunyi ledakkan yang sangat mengganggu masyarakat sekitar,” ujarnya.
Diketahui, turut hadir dalam kegiatan itu, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Manado, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Wilayah Sulut, dan sejumlah organisasi serta komunitas jaringan SKM. (Baim)