Example floating
Example floating
MINAHASAMINAHASA RAYA

Sepi..!! Dampak Covid-19, Aktifitas Pasar Remboken Melemah

×

Sepi..!! Dampak Covid-19, Aktifitas Pasar Remboken Melemah

Sebarkan artikel ini

Minahasa, detiKawanua.com – Masa pandemi virus Corona belum mereda, hingga kini Pemerintah terus menerapkan himbauan untuk mencegah dan menekan angka penularan serta penyebaran virus Corona (COVID-19). Hal inipun sangat berdampak pada suasana perekonomian dan aktivitas Pasar, upaya mengenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) rentan berimbas.

Seperti halnya di Pasar Remboken, Aktivitas sejumlah pedagang maupun pembelipum merosot, menjelang bulan Ramadhan momen mereka meraup keuntungan menipis. Tak hanya itu, hal ini memicuh para pedagangpun enggan berjualan, mengingat peningkatan pasien Positif yang terus meningkat.

Pantauan media ini, pasar yang biasanya beraktifitas sehari-hari ini,kini sesuai instruksi pemerintah hanya beraktivitas 2 hari dalam seminggu, bilik dagang maupun lapak terlihat sepi,para pedagang seakan menghilang dan memilih berjualan di rumah.

Kepala Pasar Remboken Margaretha Warouw.

Nampak hanya para penjual ikan dan bumbu-bumbu dapur, Kios pedagang pakaian sepi pembeli, bahkan semua pakaian tergantung bagai formalitas.

“Merebaknya virus corona membuat pemahaman para pedagang ini terpaksa ingin berdagang di rumah,sehingga jarang yang mau berjualan di Pasar, malah pengunjung konsumen juga jarang,” ungkap Kepala Pasar Remboken Margaretha Warouw kepada media ini, Senin (18/05).

Potensi inilah, menurut worouw mempengaruhi operasional PAD pasar yang biasanya dalam sehari retribusi sesignifikan boleh mencapai Rp 500-san ribu,malah sekarang hanya Rp 200-san ribu.

“Biasanya sehari segitu,tapi dengan pengaruh Covid ini apalagi ditambah aktifitas yang hanya 2 kali seminggu, ya semakin krisis,” ujarnya di dampingi bung Mola salah satu pegawai pasar.

Mantan Kepala pasar Tondano ini berharap Pandemi virus boleh secepatnya berakhir agar bukan hanya pasar namun semua aktifitas boleh berjalan normal, karena sejak pandemi ini aktifitas sangat menurun.

“Setelah adanya ancaman penyebaran penularan virus Corona dan disusul dengan imbauan pemerintah tidak melakukan aktivitas di tempat keramaian, kunjungan warga ke Pasar mengalami penurunan mencapai 50 persen,” urainya.

Worouw mengatakan dampak dari penyebaran virus corona tentu sangat berpengaruh kuat pada ekonomi masyarakat, khususnya yang dialami para pedagang. Dia mengaku sangat merasakan dampak dari penyebaran virus corona tersebut.

“Tentunya Kita tetap berdoa dan terus menerapkan himbauan pemerintah supaya permasalahan virus ini segera selesai dan aktifitas kembali seperti biasa,” pungkasnya. (Baim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *