Example floating
Example floating
MINAHASA RAYAMINAHASA SELATAN

Evaluasi Prosedur Jaga di Posko Cegah Covid-19, Pangkey : ini 10 hal penting!

×

Evaluasi Prosedur Jaga di Posko Cegah Covid-19, Pangkey : ini 10 hal penting!

Sebarkan artikel ini

Ketua PSI Minsel, Maikel Fanny Pangkey

Minsel, detiKawanua.com – Sepertinya Prosedur Penjagaan Portal di Desa dan Kelurahan Di Beberapa Tempat Di Minsel Harus dievaluasi kembali dengan pola yang sama dan Satukan Prosedur / Aturan Yang Baku meski Bersifat Sementara – Fleksibel Di Masa Pandemi Covid 19 (Virus Corona)

Dikatakan Ketua PSI Minsel, Maikel Fanny Pangkey, harus Di Lakukan Kajian / Analisa Yang Matang dengan Beberapa Pertimbangan Dari Dinas Kesehatan, Kepolisian dan Dinas Terkait Lainnya.

“Saya punya beberapa kajian saat melihat dilapangan baik di Posko didesa dan kelurahan juga di posko perbatasan dan Berikut Beberapa Hal-hal yang harus diperhatikan yaitu hal yang sudah dan Sedang dijalankan Sekarang ini dan Yang Wajib Di Lakukan (Yang sudah baik tetap di Pertahankan),” katanya.

1. Jumlah Personel Orang Yang Berkumpul di Pos Portal Jangan Terlalu Banyak, Menurut saya Harus Efektif Dari Segi Usia, Kondisi Kesehatan Para Penjaga ( kalo bisa tidak boleh org usia di atas 45 / 50 tahun, Tdk boleh ada penyakit bawaan)

2. Kurangi Personel Wanita karena Mereka Secara Fisik Cenderung Lemah.

3. Jangan Jadi Ajang Kumpul kumpul yang tidak pasti, misalnya kadang kadang jadi ajang tempat miras, hal ini sangat berisiko dari segi keamanan

4. Tidak Boleh Tutup Mati Pada Saat Golongan Gereja Tertentu Melakukan Ibadah Pada Jam dan Saat tertentu, Karena yang tinggal di Kelurahan / Desa Tersebut ada Orang Beragama Lain dan dari Gereja Golongan lain, Karena Jika ada Hal Urgent lainnya Seperti Orang sakit, Keperluan Mendadak, Pergi dan berangkat kerja, Kebakaran Maka Akan Sulit dan Jadi Kendala Bersama.

5. Prosedur Cuci Tangan Di Mobil Tidak Perlu di Suruh Turun untuk Lakukan Cuci Tangan Jika Di Dalam Mobil Isi Penumpang Sudah menggunakan Cairan Disenfektan Semprot Pada Tangan Mereka Karena Fungsi nya sama saja (Jika ada Penumpang mobil Yang tidak di kenal wajib melapor, turun dan di tanyakan secara Sopan, Hati2, dan apa maksud tujuan untuk memasuki kampung kita)

6. Wajib Menggunakan Detektor Panas Suhu Tubuh Pada Setiap Orang yang masuk di Kampung Kita.

7. Para Petugas Yang Berjaga Selalu Menggunakan Standard Dasar Tapi Sederhana Selayaknya Satgas Covid Melakukan Pengecekan

8. Sekali Lagi Yang berjaga atau nongkrong di Pos Penjagaan Tdk Boleh Terlalu banyak Orang Dengan Tidak Punya Tujuan Jelas Kecuali Para Aparat desa atau para petugas yang mempunyai jadwal jaga.

9. Mungkin Di Butuhkan Buku Tamu, Nama, Tujuan Ke Rumah Siapa (Khusus untuk orang dari Luar Kampung tsb di masa pandemi ini) Dengan Tujuan Supaya Kita Mudah Kontrol, Awasi dan Pantau

10. Alangkah Baik Adakan Survei ke Setiap Rumah Di Kampung kita dor to dor atau pintu ke pintu, Lakukan Pengetesan Suhu Tubuh, Cek Kondisi Anggota Rumah tsb kesehatan mereka bagaimana, Edukasi Ke Semua anggota isi rumah tentang Hal wajib bermasker, cuci tangan, Duit pun harus di jemur dll. hal ini pasti akan sangat efektif dari banyak hal.

Salah satu petugas Posko yang biasa berjaga setiap hari mengaku bukan hal yang salah apabila ada banyak orang di Posko karena ada rasa ramai dan tidak mengantuk, tapi kita tetap gunakan protokol kesehatan, atur jarak dan pakai masker

“Hanya saja ada kritikan bahwa harus ada Buku Tamu yang dari luar itu tidak salah dan sangat perlu di posko cegah Covid-19 dan servei itu bukan kami harus orang lain,” ucap Jhony salah satu petugas jaga posko di salah satu kelurahan.

Diketahui dari 167 Desa dan 10 kelurahan terpantau masih sebagain besar tidak memiliki buku tamu yang dari luar dan tidak menunjukan surat keterangan dari puskesmas.
(Vandytrisno)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *