Sulut, detiKawanua.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) pada Kamis (12/03/2020) telah dianugerahi Penghargaan Pembangunan Daerah Tingkat Nasional dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang diserahkan oleh Tim Penilai Penghargaan Pembangunan Daerah Tahun 2020.
Adapun maksud penghargaan yang diterima langsung Gubernur Olly Dondokambey dan didampingi Wakil Gubernur Steven Kandouw serta Sekertaris Provinsi (Sekprov) Sulut, Edwin Silangen di ruang kerja gubernur di Kantor Gubernur itu, atas dasar penilaian Bappenas bahwa Provinsi Sulut dinilai berhasil dalam sektor pembangunan dan masuk 10 besar tingkat nasional.
Dimana tim yang terdiri dari Prof Dr. Hermanto Siregar (Guru Besar Fakultas Ekonomi IPB), Prof Dr Mudradjat Kuncoro (Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM), Ika Widyawati SSi MS (Kasubdit Direktorat PEPPD) dan Yossi dari Bappenas, melakukan klarifikasi langsung mengenai inovasi Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK) secara umum dan penganggarannya termasuk program inovasi ODSK Perkasa yang memberikan jaminan bagi para pekerja lintas Agama di Sulut.
Gubernur Olly secara lugas menyampaikan awal dari program ODSK sebagai niat tulus kepemimpinannya menseriusi dan menuntaskan kemiskinan bagi masyarakat Sulut. Termasuk program ODSK Perkasa yang dirasakan sangat positif peranan para tokoh Agama dalam membantu mencipatakan suasana kondusif ditengah masyarakat Sulut yang majemuk.
“Selain itu juga tren positif pengurangan angka kemiskinan di desa. Pariwisata kunjungan domestik yang terus digenjot pasca merebaknya virus Corona. Yang pasti Pemerintah terus berupaya untuk menuntaskan kemiskinan demi kesejahteraan warga Sulut,” urai Gubernur Olly.
Diawali dengan Focus Grup Discussion (FGD) ODSK, selanjutnya Tim dari Bappenas didampingi Tim dari Bappeda Sulut yang terdiri dari Kepala Bappeda Jenny Karouw, didampingi para Kabid Elvira Katuuk, Danny Karouw, Feibe Rondonuwu dan Shelly Sondakh, Henrietta Roeroe, Vecky Masinambouw, Agusteivie Tellew, Rolf Lumintang dan tim turun ke lapangan di Kota Kotamobagu bertemu dengan penerima manfaat ODSK Perkasa dari kalangan pekerja lintas Agama dan BPJS Ketenagakerjaan yang dipimpin oleh Wakil Walikota Kotamobagu Nayodo Kurniawan.
Selanjutnya pada Jumat (13/03) tadi, oleh tim Bappenas telah turun lapangan mengunjungi Puskesmas Gogagoman memantau langsung inovasi dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Setelah itu Tim turun mengunjungi beberapa keluarga penerima manfaat Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Mongkonai lewat Dinas Sosial, salah satunya keluarga Kadeong – Manoppo.
Setelah itu Tim menuju lokasi pengolahan IPAL di Kelurahan Mongkonai Barat. Berkunjung ke TPA Bonawang Kotamobagu yang dikelola sebagai lokasi wisata sekaligus ada pengelolaan bank sampah. Terakhir Tim berkunjung ke RS Pobundayan Kotamobagu yang diketahui Pemprov Sulut dibawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw (ODSK), turut melakukan penganggaran sebesar Rp 54 miliar.
Prof Prof Dr. Hermanto Siregar dan Prof Dr Mudradjat Kuncoro dari TPI Bappenas secara khusus mengapresiasi inovasi, peran dan konsistensi Pemprov Sulut dan Kota Kotamobagu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bahkan kedua Guru Besar tersebut saat melihat langsung sempat terenyuh dengan kondisi masyarakat penerima manfaat bantuan renovasi rumah. Merekapun langsung melakukan kontak ke pusat untuk bisa meningkatkan bantuan ke daerah-daerah di Sulut.
“Apa yang sudah dilakukan Pemda diberbagai bidang saat ini harus terus dilanjutkan, termasuk mendongkrak daya tahan perekonomian di tengah masyarakat pada situasi saat ini. Meskipun diakui adanya dampak virus corona terhadap nasional. Tapi daerah harus terus maju seperti kebijakan makro berbasis mikro,” kunci Prof Hermanto yang juga diketahui sebagai Rektor Perbanas Jakarta.
Kepala Bappeda Sulut, Jenny Karouw, menyatakan semua yang disampaikan saat tes dan wawancara hingga klarifikasi turun lapangan, samuanya tersaji dengan benar dan sesuai kondisi real di lapangan.
“Jadi Tim dari pusat bisa melihat langsung dan mengambil kesimpulan, bahwa apa yang menjadi Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan inovasi, mulai dari perencanaan input, output hingga outcome yang benar-benar menyentuh masyarakat dan pembangunan benar-benar dilaksanakan dengan baik. Bersyukur kepada Tuhan dan kerja keras dari seluruh Tim,” kunci Karouw sembari optimis dengan hasil maximal penilaian dari Tim Bappenas RI. (*/mild70)