Kadis Dikbud Boltim, Yusri Damopolii.
Boltim, detiKawanua.com – Dinas Pendidikan dan Kebuyaan (Dikbud) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) kembali meningkatkan mutu pendidikan melalui pemenuhan sarana-prasarana sekolah di Boltim.
Hal ini, menurut Kepala Dikbud Boltim, Yusri Damopolii, adalah dari hasil rapat Dikbud Boltim bersama Komisi III DPRD yang menghadirkan seluruh Kepala Sekolah SD dan SMP se-Boltim (11/11) kemarin. Kebanyakan permohonan kepala-kepala sekolah yakni soal kantor sekolah, RDG serta pagar sekolah.
“Usulan tersebut, mulai hari ini hingga besok, kita rampungkan. Pada dasarnya juga komisi III siap untuk mengawal program Dikbud dengan pemenuhan sarana-prasarana sekolah. Ini tentunya program yang prioritas, karena menjadi kebutuhan guna peningkatan kualitas pendidikan,” terang, Yusri kepada detiKawanua.com.
Namun begitu, lanjutnya, kita juga sangat tergantung pada kesediaan anggaran. Dari masukan kepala kepala sekolah dimaksud, kita lihat skala prioritasnya di mana yang lebih butuh atau urgen. Jumlah SD ada 59 sedangkan SMP 26.
“Ini kita masukkan dalam perencanaan tahun mendatang. Semuanya prioritas tetapi ada sejumlah sekolah masuk kategori urgen seperti, SDN Desa Bongkudai Baru Selatan. Untuk RDG dinilai urgen, sekolah di Kecamatan Nuangan. Dan ruangan belajar, SDN 1 Mooat. Kita Upayakan semua sekolah terpenuhi. Sebab, dipastikan jika sarana-prasarana terpenuhi, maka jelas tingkat mutu serta kualitas pendidikan di Boltim lebih meningkat. Maka, saya imbau kepala-kepala sekolah untuk segera buat usulan, dalam skala prioritas di sekolah masing-masing yang memang masuk prioritas” ” jelas Yusri sembari mengimbau, Rabu (13/11) siang tadi.
Dia menambahkan, untuk jumlah atau angka anak putus sekolah di Boltim saat ini hanya 0,03%. rata-rata mereka, anak-anak yang memiliki keterbatasan fisik dan mental, olehnya kita butuh Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kabupaten Boltim.
Sementara, pihak sekolah melalui Kepala Sekolah SDN 1 Kayumoyondi Budin Paputungan menuturkan, untuk kebutuhan yang prioritas, yakni pagar sekolah sekitar 200 meter, rehab bangunan 2 RKB, 100 bangku sekolah 100, pembuatan paving blok.
“Ini yang kita prioritaskan. Apalagi soal pagar sekolah dinilai sangat urgen,” beber Budin saat disambangi di ruang kerjanya.
Senada dikatakan, Kepala sekolah SMPN 1 Tutuyan Rafliton Peasu. Menurutnya, mengenai usulan kita ke Dikbud tentang sarana-prasarana, utamanya pagar bagian muka sekolah dengan panjang sekira 100 meter, tinggi 2,5 meter, penataan lapangan olahraga basket dan voly ball terbuat dari paving blok.
“Jika kita melihat prioritas semuanya diutamakan. Namun urgensinya kita dahulukan,” ungkap Rafliton kepada media ini siang tadi.
(Fidh)