Manado, detiKawanua.com – Pemuda memiliki kontribusi besar dalam sejarah sebuah bangsa. Bahkan, peran pemuda dalam proses perubahan suatu bangsa, tercatat dengan tinta emas pada hampir semua sejarah bangsa.
“Tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan yang terjadi di negeri ini adalah hasil peran serta para pemuda. Sejarah telah mencatat dengan tinta emas beberapa peristiwa penting bangsa ini, karena andil pemuda. Reformasi 1998 misalnya,” ujar Ketua Tunas Indonesia Raya Provinsi Sulawesi Utara (TIDAR Sulut) Syarif Darea.
“Kami sampaikan terima kasih kepada tokoh pemuda tahun 1928 yang telah mendeklarasikan sumpah pemuda. Sehingga menjadi pelopor untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia sekaligus menjaga keutuhan NKRI,” tutur Syarif di Manado, Senin (28/10).
Dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-91 tahun 2019 yang mengangkat tema “Bersatu Kita Maju” ini, menurutnya, perlu ditegaskan kembali komitmen para pemuda yang diikrarkan pada 1928 dalam Sumpah Pemuda, bahwa kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa hanya dengan persatuan.
“Persatuan harus diusahakan, harus dirawat. Karena tantangan kita sebagai anak bangsa, termasuk pemuda, bukan menciptakan persatuan, tapi merawat persatuan. Tidak ada persatuan dalam ketimpangan. Untuk bersatu kita perlu keadilan. Keadilan membuat kita bersatu. Bersatu membuat kita maju,” paparnya.
“Kata kuncinya, pemuda Indonesia harus maju dan menaklukkan dunia. Selama ini banyak orang merasa ragu akan masa depan bangsa di tangan generasi muda, tetapi itulah tantangan yang harus dijawab dan diharapkan pemuda Indonesia tidak perlu takut untuk melangkah mewujudkan persatuan demi Indonesia yang lebih maju,” pungkasnya.
(Indra)