Kabid Peternakan Dispertanak Boltim, Muhammad Insani.
Boltim, detiKawanua.com – Untuk mengantisipasi masuknya wabah virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi afrika di wilayah perbatasan Indonesia, Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) melakukan pemantauan kesehatan ternak babi.
Hal ini dijelaskan Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dr. Muhammad Insani, bahwa dengan adanya wabah virus ASF atau demam babi Afrika pihaknya sudah dapat warning dari Dinas Kesehatan Provinsi maupun Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) untuk mengantisipasi virus tersebut.
“Di Sulut, untuk virus ini memang belum ada. Khususnya juga di Boltim belum ada. Untuk saat ini, pemerintah sudah menjaga ketat wilayah yang sangat berdekatan dengan negara tetangga yang dinilai sudah terserang virus ASF ini,” terang Insani kepada sejumlah awak media, Selasa (15/10).
Lanjut dikatakannya, meskipun ternak babi di Kabupaten Boltim masih bersifat peternakan pribadi yang berlokasi di beberapa desa seperti Paret, Dodap Pantai dan Guaan, namun harus tetap mewaspadai virus ASF tersebut. Sejauh ini belum ada terindikasi. Boltim dipastikan belum ada virus ASF.
“Di Boltim memang belum ada peternakan hewan babi untuk diproduksi dan dijual, hanya ternak lokal. Dan kami tetap melakukan pemeriksaan, baik kandang babi ternak, tetapi sistemnya bukan perusahaan tetapi perseorangan atau hanya ternak untuk dikomsumsi pribadi. Boltim belum ada ASF. Kita pastikan itu, ” ujarnya.
Dirinya mengimbau kepada warga, apabila ada indikasi terjangkit virus segera laporkan kepada Dinas terkait.
“Saya imbau kepada warga, apabila ada indikasi terjangkit virus maka laporkan segeral kepada kami,” imbau Insani siang tadi.
(Fidh)