Sulut, detiKawanua.com – Pasca kunjungan kerja tim Satuan Polisi Pamong Praja (SatpolPP) Sulut ke Kecamatan Lolak Kab. Bolaang Mongondow (Bolmong) pada hari Kamis beberapa hari lalu, guna melihat perkembangan terkini atas lokasi ‘konflik’ penolakan masyarakat soal keberadaan perusahaan Kelapa Sawit. Mendapat dukungan penuh dari Panglima Ormas Laskar Merah Putih (LMP) Sulut, Indra Wongkar.
Dimana, dirinya mendukung serta mengapresiasi langkah Pemprov Sulut melalui Gubernur Olly Dondokambey yang menolak tegas keberadaan Kelapa Sawit.
“Langkah pak Gubernur Olly menolak kehadiran kelapa sawit di Sulut sangat tepat dan patut diapresiasi,” ujarnya sembari meminta kepada gubernur untuk segera mengambil langkah dengan menindaki Kelapa Sawit.
“Kami harap, hal itu jangan hanya sampai habis didengarkan saja, karena ini adalah aspirasi masyarakat maka, secepatnya harus tindaki. Ini sudah sangat meresahkan apalagi bagi para petani yang terkena dampaknya,” tegasnya sembari menambahkan bahwa dirinya menolak adanya penanaman sawit di lahan produktif yang ada di Sulut, khususnya Kabupaten Bolmong.
“Kami bukannya menolak investasi, namun menolak investasi yang merugikan rakyat. Kami juga memohon agar sawit jangan ditanam di lahan produktif,” tandas Wongkar.
Dilain pihak, Kasat Polpp Sulut, Evans Liow saat berdialog dengan masyarakat Lolak mengatakan bahwa apa yang dilakukannya merupakan tugas tindaklanjut terkait hasil rapat bersama Gubernur Sulut Olly Dondokambey, terkait penolakan masyarakat Bolmong atas keberadaan Kelapa Sawit.
“Sesuai dengan perkembangan ternyata sejak awal kurang mendapat dukungan masyarakat setempat. Dari hasil peninjauan dan mengadakan pertemuan dan berdialog dengan warga langsung, ternyata disini (Lokasi penanaman Kelapa Sawit) telah terjadi pemiskinan. Karena, lahan yang sejak awal digunakan untuk pertanian sudah tidak ada lagi, bahkan dua irigasi yang dibangun justru dimanfaatkan pihak perusahaan untuk mendukung sawit,” terang Liow.
Adapun sebelumnya, melalui Gubernur Olly secara tegas dan jelas menolak kehadiran dari penanamannKelapa Sawit di Tanah Nyiur Melambai (Provinsi Sulut) ini.
“Saya tegaskan menolak kehadiran kelapa sawit di Sulawesi Utara,” terang gubernur yang sembari menambahkan, bahwa semenjak dirinya dilantik sebagai Gubernur Sulut, tidak pernah mengeluarkan perizinan pengoperasian perusahan-perusahan Kelapa Sawit.
“Ingat, selama saya masih gubernur, saya tidak akan mengeluarkan izin,” tegas Olly.
(**/1s70)